BEIJING - Pada Rabu, 24 Januari, perkembangan diplomatik yang signifikan terjadi ketika Anggota Biro Politik Komite Sentral CPC dan Menteri Luar Negeri Wang Yi melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Nauru, Lionel Aingimea. Puncak dari diskusi tersebut adalah penandatanganan Komunike Bersama tentang Dimulainya Kembali Hubungan Diplomatik antara Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Nauru.Perjanjian penting ini menandai pemulihan resmi hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Nauru, membawa kedua negara kembali ke hubungan yang lebih erat dan kooperatif. Komunike Bersama menandakan komitmen untuk memupuk saling pengertian, kolaborasi, dan persahabatan di tingkat diplomatik tertinggi.
Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, kedua negara telah memutuskan untuk melanjutkan hubungan diplomatik di tingkat duta besar, yang berlaku segera sejak hari penandatanganan. Langkah ini diharapkan dapat membuka jalan bagi peningkatan kerja sama di berbagai bidang, termasuk perdagangan, kebudayaan, dan teknologi, serta memfasilitasi pertukaran antar masyarakat.Dimulainya kembali hubungan diplomatik mencerminkan komitmen bersama Tiongkok dan Nauru untuk memperkuat kerja sama internasional dan mendorong stabilitas komunitas global. Hal ini menggarisbawahi pentingnya dialog terbuka dan hubungan diplomatik dalam mengatasi tantangan bersama dan memajukan kepentingan bersama.
Upacara penandatanganan tersebut dihadiri oleh pejabat dari kedua negara, yang menyoroti pentingnya acara tersebut. Menteri Wang Yi menyatakan optimismenya mengenai prospek pembaruan hubungan diplomatik, dan menekankan potensi upaya kolaboratif yang akan bermanfaat bagi warga Tiongkok dan Nauru.Pemulihan hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Nauru merupakan langkah positif dalam membangun ikatan diplomatik yang lebih kuat dan memupuk iklim kerja sama antara kedua negara. Seiring dengan kemajuan kedua negara, dimulainya kembali hubungan ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap stabilitas regional dan global sekaligus membuka peluang baru untuk pertukaran ekonomi dan budaya. (*) Editor : Eriandi