PEKANBARU - Penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan belakangan ini kerap disalah gunakan untuk membuat hoaks. Informasi itupun beredar dengan cepat dan bahkan diyakini menjadi sebuah informasi yang benar oleh masyarakat.Hoaks menggunakan AI ini bahkan pernah menimpa Presiden Jokowi. Dalam video yang beredar, Jokowi tampak berpidato dengan menggunakan bahasa mandarin. Faktanya, video itupun sudah melalui proses penyuntingan dengan menggunakan AI.
Tidak hanya itu, beberapa waktu lalu juga beredar rekaman suara Forkompinda Batubara mendukung salah satu Capres. Rekaman suara itupun sudah dipastikan dibuat menggunakan AI dan telah ditindak lanjuti Mabes Polri.Atas kondisi itu, Satreskrim Polresta Pekanbaru meminta masyarakat agar selalu waspada dengan informasi hoaks yang saat ini sudah mulai dibuat menggunakan kecerdesan buatan.
"Meski di Kota Pekanbaru belum ada, tetapi kami selalu ingatkan masyarakat agar selalu waspada dan jangan cepat percaya dengan informasi yang beredar," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Kamis (25/1).Menurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang langsung percaya dan tersulut emosinya."Kami harap tentunya kita selalu dapat menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif. Jangan sampai dapat informasi yang belum tentu benar, sudah langsung tersulut kemudian ikut menyebarkan. Ingat penyebar hoaks juga bisa dijerat pidana," ucap Bery.Bery menyampaikan Polresta Pekanbaru senantiasa memberikan edukasi kepada masyarakat di berbagai kesempatan. Baik pertemuan langsung dengan jajaran Polsek dan Bhabinkamtibmas maupun sosialisasi waspada hoaks di media main stream, media sosial dan Whats App grup.
"Komitmen kami Polresta Pekanbaru untuk selalu menjaga Kamtibmas tetap kondusif. Apalagi jelang dan pelaksanaan Pemilu nanti. Kami berharap masyarakat dapat paham dan bisa menganalisa sebuah informasi hoaks," pungkasnya. (Mediacenter Riau/asn)
Editor : Eriandi