JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan pangan dengan biaya yang hemat dan terjangkau. Dalam kerjasama dengan Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) dan Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA), Bapanas menggulirkan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat.Ketua Umum INKOWAPI, Sharmila Yahya, menyatakan bahwa posko pangan dengan tarif diskon dan terjangkau membantu meningkatkan daya beli dan konsumsi, serta memberdayakan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Posko pangan saat ini tersebar di seluruh Indonesia, dan aksi pangan murah diharapkan dapat memberikan dampak positif pada sektor ekonomi yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan pentingnya menghentikan pemborosan pangan. Bapanas mencatat bahwa pemborosan pangan dari pascapanen hingga meja makan mencapai 31 persen atau sekitar Rp550 triliun setiap tahun. Upaya untuk menekan pemborosan melibatkan aksi makan enak, makan sehat, makan beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA).Selain itu, peran BUMN Pangan ID Food dan Kemenko Perekonomian untuk mengoptimalkan aksi pangan diskon diharapkan dapat membantu mengantisipasi laju inflasi nasional. Sharmila dan Kadin Indonesia berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan keberdayaan warung pangan yang dikelola perempuan menjadi posko pangan. Transformasi ini melibatkan pendidikan, pelatihan, bantuan akses permodalan, dan digitalisasi untuk memberdayakan perempuan dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta menciptakan ekonomi berbasis gotong royong. Editor : EriandiBapanas Sinergi Penguasaan Posko Pangan yang Dikelola Perempuan
Berita Terkait
