JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga memutuskan nilai jual BBM non subsidi atau jenis unsur bakar umum (JBU) pada Periode Februari 2024 tidaklah berubah. Hal itu diputuskan setelahnya melakukan evaluasi biaya publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus juga nilai tukar mata uang Rupiah pada periode tanggal 25 Desember 2023 hingga tanggal 24 Januari 2024 lalu.Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, bahwa tindakan biaya Pertamax Series dan juga Dex Series tetap memperlihatkan di tempat Siklus Februari ini telah lama melalui evaluasi berkala mengacu terhadap formula penetapan biaya sesuai Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi nilai JBU atau BBM non subsidi.
"Harga BBM non subsidi memang benar sesuatu yang dievaluasi berkala, penyesuaian tarif naik, penyesuaian biaya turun, maupun tarif tetap saja dipertimbangkan seluruh badan bisnis sesuai regulasi yang dimaksud berlaku," terang Irto pada keterangan resminya, Rabu (31/1/2024).
Adapun untuk biaya BBM Pertamina pada waktu ini, pada antaranya:Pertamax Rp12.950 per liter,
Pertamax Green 95 sebesar Rp13.900 per literPertamax Turbo sebesar Rp14.400 per literDexlite Rp14.550 per literPertamina Dex Rp15.100 per liter.
Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa kemudian wilayah dengan besaran pajak material bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5%.Irto menambahkan, bagi Pertamina, langkah ini adalah bentuk menjaga stabilitas biaya BBM non subsidi yang mana terbaik lalu terjangkau bagi publik hingga pelosok negeri, bukan hanya saja kota besar.
"Ini adalah wujud penyaluran lalu penyediaan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability juga Sustainability, bagaimana Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga menetapkan nilai yang kompetitif bagi penduduk sekaligus meyakinkan distribusi hingga pelosok negeri tetap saja dapat dilaksanakan dengan maksimal," pungkas Irto.
Editor : Eriandi
