JAKARTA - Keluarga dianjurkan untuk memperhatikan pemenuhan permintaan protein hewani pada anak supaya anak bisa saja berkembang dengan baik serta terhindar dari stunting, kondisi gagal berkembang akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, juga kurang stimulasi.Selain daging, makanan laut, dan juga telur, susu segar yang digunakan telah dipasteurisasi dapat menjadi pilihan sumber protein hewani untuk membantu perkembangan optimal anak.
Dalam acara bincang-bincang tentang pilihan susu kemudian pemenuhan keinginan nutrisi anak yang dimaksud berlangsung dalam Jakarta, Kamis, Chief Marketing Officer Greenfields Indonesia Fiona Anjani Foebe menyampaikan pentingnya keluarga memahami keperluan protein hewani anak dan cermat di memilih sumber protein hewani untuk anak.Fiona menyampaikan bahwa perusahaannya menyokong upaya pemenuhan keinginan nutrisi keluarga dengan menjalankan kegiatan bisnis secara terpadu guna menyediakan produk-produk susu segar pasteurisasi berkualitas.
Menurut dia, perusahaannya menyediakan beberapa jenis hasil susu segar pasteurisasi dengan beragam rasa yang juga bisa saja dijadikan sebagai pilihan sumber protein hewani di upaya pencegahan lalu penanganan stunting."Kami berharap ke depannya keluarga Indonesia dapat tambahan cermat lagi di memerhatikan permintaan nutrisi anak, khususnya yang mana masih di 1.000 HPK (hari pertama kehidupan) agar anak meningkat kemudian mengalami perkembangan secara optimal," kata Fiona.Berdasarkan Peraturan Menteri Aspek Kesehatan Nomor 28 tahun 2019, permintaan protein anak usia 6-11 bulan sebanyak 15 gram/hari, usia 1-3 tahun sebanyak 20 gram/hari, usia 4-6 tahun sebanyak 25 gram/hari, kemudian usia 7-9 tahun sebanyak 40 gram/hari.Pemenuhan permintaan protein harian anak, teristimewa protein hewani, pada awal masa pertumbuhan penting untuk mengurangi stunting, yang mana dapat memunculkan dampak jangka panjang berupa rendahnya kemampuan belajar dan juga risiko serangan penyakit kronis. (*/ant)
