Suriani, Hidup Sebatang Kara dan Belum Tersentuh Bantuan

×

Suriani, Hidup Sebatang Kara dan Belum Tersentuh Bantuan

Bagikan berita
Foto Suriani, Hidup Sebatang Kara dan Belum Tersentuh Bantuan
Foto Suriani, Hidup Sebatang Kara dan Belum Tersentuh Bantuan

PASBAR- Miris Suriani, seorang lansia berumur 74 tahun, kondisi badan lemah dan sakit-sakitan yang di usia senjanya masih tinggal di gubuk yang reot sebatang kara, namun sampai saat ini tidak pernah tersentuh yang namanya bantuan.Seuntai senyum di bibir nenek yang berumuran 74 tahun dan seketika hilang hingga meneteskan air mata itu ketika ia menceritakan nasibnya pada awak media karena di usia senja dan tergolong fakir ia tidak pernah memperoleh bantuan layaknya penerima bantuan lainnya.

Dikatakan, ia hidup sebatang kara dengan kondisi sakit-sakitan dan kondisi rumahnya pun jelas tidak layak huni, yang beralamatkan Huta Nagodang, Nagari Tampus Damai, Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat.Walaupun dengan suara merintih sembari berurai air mata, Sabtu (16/3) nenek ini menceritakan pengalaman pahitnya hari demi hari, pekan berganti bulan, bulan berganti tahun namun ketidakadaan harta membuatnya pasrah dan hidup sebatang kara.

Akan tetapi lanjutnya, walau keadaannya demikian sangat memprihatinkan dirinya tidak pernah mengeluh walaupun tidak pernah menerima bantuan, baik itu bantuan PKH, Bantuan BLT dan maupun  dari BAZNAS sebagai masyarakat awam dan tidak punya wawasan luas dirinya hanya pasrah dengan keadaan.Akan tetapi lanjutnya, dengan ketidak adaan ya ia bercerita selama ini dirinya tidak pernah merasakan yang namanya bantuan dari pemerintah, apakah hal tersebut karena dirinya belum memperoleh keberuntungan. Keberuntungan belum berpihak terhadap dirinya yang seharusnya ia dapatkan.

"Mendengar desas-desus tetangga kata tentang adanya bantuan sebanyak 15 orang per Kejorongan dari Baznas untuk para fakir miskin, namun dirinya masih juga belum memperoleh angka keberuntungan karena penerimanya sudah cukup. Tapi yang menjadi tandatanya apakah penerima rata-rata ekonominya jauh lebih parah dari dirinya," katanya. (arafat)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini