Ia menyebut, sulit untuk angka pastinya, namun untuk kira-kira per sekali erupsi bisa dikisaran 100 -500 ribu m3 volume abu.Debu yang jatuh siang malam, disertai pijar api, seperti kabar pertakut yang tak putus. Padahal biasanya, Marapi sekadar disebut “batuk,” dan dianggap sahabat. Kali ini, beda, Marapi sedang marah.
Sebentar lagi, hal ini akan berdampak pada biaya sekolah. Bahkan sekarang, petani-petani muda sudah menganggur.Letusan tampak, terasa dan tidak menurut sebuah laporan sudah terjadi hampir 4000 kali.
Jika senukw tinggi kolom letusan masih kisaran 500-700 meter, sekarang justru naik."Kini tinggi kolom letusan kisaran ketinggian 1000 - 1500 meter dan makin sering," kata lulusan ITB Ade Edward.
Data Ade memperlihathan, tinggi kolom letusan sekarang 1.000 sampai 1.500 meter dan kian sering.Kondisi buruk ini, menyebabkan banyak petani sudah tak bekerja lagi.
Erupsi menyapu kawasan Kecamatan Batipuah, Pariangan, Limi Kaum, Sungai Tarab dan Kecamatan X Koto. Kesemua 16 nagari.Terparah Panyalaian dan Paninjauan disusul Aie Angek dan kemudian kesemua nagari di kecamatan itu tempat 7.068 KK berdomisili.(001)
Editor : Eriandi