Padang - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menyatakan bahwa kritikan yang ditujukan kepadanya maupun Pemprov Sumbar merupakan bentuk kepedulian dan tanda cinta terhadap kemajuan daerah. Hal ini disampaikannya dalam acara Halal Bihalal Universitas Andalas (Unand) di Kampus Unand, Limau Manis, Padang, Selasa (16/4/2024).
Mahyeldi menginstruksikan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menerima segala kritikan dengan terbuka, tanpa perlu dikomentari. Ia memandang kritikan sebagai masukan berharga untuk kemajuan Sumatera Barat di masa depan.
"Kami adalah manusia biasa, maka dari itu, silakan Gubernurnya dikritik, karena memang saya sudah sampaikan ke jajaran pemerintah Provinsi (Sumatera Barat), kalau ada yang membuat kritikan, tidak usah dikomentari kritikannya, karena itu (artinya) tambah sayang dengan Sumatera Barat," ujar Mahyeldi.
Gubernur Sumbar ini pun menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama kepemimpinannya. Ia berharap kritik dan masukan dari masyarakat, termasuk Unand, dapat membantu menyempurnakan kinerja Pemprov Sumbar.
"Mohon maaf terlebih terkurang kalau ada hal-hal yang kurang berkenan yang tidak terlalu tempatnya sekaligus nama pribadi, kemudian atas nama pemerintah provinsi Sumatera Barat. Kami juga mohon maaf, kalaulah seandainya apa yang kami lakukan selama ini, ya mungkin, tidak sesuai, tidak cocok, kemudian tidak tepat, dengan harapan daripada Universitas Andalas, maka kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," ungkap Mahyeldi.
Mahyeldi menilai kritikan dari Unand berbeda dengan kritikan lainnya karena disertai solusi dan masukan yang konkrit. Ia meyakini bahwa kritikan yang konstruktif akan membantu Pemprov Sumbar dalam menjalankan roda pemerintahan dengan lebih baik."Apalagi kritikan dari Universitas Andalas berbeda dengan kritikan yang lain, kritikan dari Andalas, ada solusinya ada langkah-langkah solusinya," kata Mahyeldi.
Gubernur Sumbar ini kembali menegaskan bahwa dirinya hanyalah manusia biasa dengan segala kekurangan. Ia membuka diri untuk menerima kritikan dan masukan dari berbagai pihak demi kemajuan Sumatera Barat.
"Sehingga itu, silakan Gubernur Sumatera Barat (dikritik) adalah manusia biasa, bukan malaikat, bukan nabi, maka sehingga itu banyak kekurangan, terbatasnya, silakan berikan kritikan dan masukan-masukan dalam rangka untuk kesempurnaan dan dalam rangka untuk kebaikan di masa yang mendatang," pungkasnya. (r)
Editor : Eriandi