"Sebelumnya kita bentuk tim ke Lapas Cipinang untuk melakukan studi tiru, setelah dari sana, kita kemudian membuat perencanaan, kemudian anggaran yang tersedia dan dirasa sangat cukup untuk membuat dapur tersebut. Setelah itu, kami langsung melaksanakan pembangunannya," kata Marten.
Terakhir Marten mengatakan, untuk daftar menu, hal ini sudah ada aturan baku dan memiliki pakem tersendiri dari Dirjen Pemasyarakatan.
"Dari daftar menu yang sudah dibuat, itu telah memenuhi standar gizi dan itu sama di semua lapas dan rutan se Indonesia. Artinya sudah pakem. Bicara tempat pengelolaan kan jadi terpisah antara dapur basah dan kering, kalau dulu kan bercampur," tutupnya.(deri) Editor : Rahmat