PADANG -Sanggar Buluah Parindu tampil di Festival Nan Jombang Tanggal 3 (FNJT3) dengan pertunjukan randai berjudul "Si Bujang Joki", Jumat (3/5) di Ladang Tari Nan Jombang, Balai Baru, Kecamatan Kuranji.
Menariknya dalam pertunjukan malam itu, penampilan randai yang ditampilkan Sanggar Buluah Parindu dimainkan oleh murid-murid SD.
Meskipun terbilang masih bocah, namun penampilan mereka malam itu sangat energik, dan dengan cerita yang sarat makna.
Adapun "Si Bujang Joki" ini berkisah tentang seorang pemuda yang hobi berjudi dan minum-minuman keras. Di suatu ketika, karena terdesak ingin membeli minuman keras dan hendak pergi berjudi, dia merampas harta dan membunuh Siti Baheram yang merupakan anak dari majikan ibunya.
Hingga kemudian, karena perbuatannya itu, Bujang Joki kemudian dikenakan hukum adat, dan mati di tiang gantungan.
Pimpinan grup sekaligus pelatih Sanggar Buluah Parindu, Renda Oktavinda mengatakan bahwa sanggar ini awalnya merupakan bentuk kegiatan ekstrakurikuler di SDN 01 Solok Bio-Bio, Kabupaten Limapuluh Kota."Semua pemain yang ikut tampil malam ini sekitar 27 orang. Mereka murid dari kelas satu sampai kelas empat di SDN 01 Solok Bio-Bio," kata Renda, yang didampingi pembina sanggar, Riawati.
Renda menceritakan kalau sanggar ini berdiri sejak 2021 lalu. Dalam satu tahun terakhir, dia juga menyebutkan kalau Sanggar Buluah Parindu beberapa kali meraih prestasi dari sejumlah festival kesenian yang digelar di beberapa kota.
Dia pun mengaku bersyukur dan senang bisa tampil di ajang FNJT3. Apalagi menurutnya tidak sembarang orang yang bisa tampil di Ladang Tari Nan Jombang. Renda juga mengaku puas dengan antusias penonton yang hadir malam itu.
Selain itu Renda juga mengatakan kalau kendala yang ada selama ini untuk pengembangan sanggar ini adalah soal tempat latihan.
Editor : Eriandi