AGAM - Pasca banjir bandang lahar dingin gunung Marapi meluluhlantakan kawasan pemukiman masyarakat Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten Agam, sekitar 74 Kepala Keluarga (KK) terdampak musibah tersebut, sampai saat ini masih bertahan di lokasi pengungsian di SD Negeri 08 Kubang Duo Bukik Batabuah.
Warga yang bertahan di lokasi pengungsi tersebut bangunan rumah mereka hancur dihondoh luapan banjir bandang lahar dingin gunung Marapi yang terjadi Sabtu malam (11/5/2024) sekitar pukul 21.00 Wib meninggalkan luka amat dalam bagi warga terdampak banjir bandang lahar dingin tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Agam, Sytaria didampingi Kepala Dinas Sosial Agam, Yunilson ketika dikonirmasi diposko utama tanggap darurat bencana alam di SD Negeri 08 Kubang Duo Bukik Batauah membenarkan, bahwa saat ini terdapat 35 KK berada di tempat pengungsian, ujarnya.
Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus menjelaskan, dari 74 KK yang berada di tempat pengisian bantu An rumahnya hancur rata dengan tanah, malahan ada juga tinggal di rumah keluarga terdekat.Bagi pengungsi yang dibutuhkan saat ini, selimut, pakaian dan pakaian dalam, pempes, mantel hujan dan terompa alas kaki.
Sedangkan konsumsi serta obat obatan bagi warga pengungsi bantuan tetap mengalir dari pemerintah dan dari berbagai pihak, terang Firdaus
"Saya atas nama Wali Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu masyarakat yang tertimpa musibah banjir bandang lahar dingin, terutama TNI, POLRI, BPBD, PMI, relawan, Tagana, KSB dari berbagai daerah di Sumbar, semoga bantuan serta partisipasinya menjadi amal ibadah," ujar Firdaus. (Kas)
Editor : Bambang Sulistyo