PADANG - Sebanyak 19 pemuda-pemudi dari sembilan negara di wilayah Karibia mengikuti pelatihan pengolahan kelapa dan produk turunannya di Politeknik Akademi Teknologi Industri (ATI) Padang selama dua minggu ke depan.
Kedatangan 19 warga negara dari wilayah Karibia ini disambut dengan jamuan makan malam dan pertunjukan seni tradisi di Auditorium Gubernuran Sumbar, Senin (20/5) malam.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Masrokhan yang hadir pada kesempatan itu mengatakan bahwa adanya pelatihan bagi pemuda dari wilayah Karibia ini merupakan bentuk sumbangsih serta bagian dari persahabatan dengan Karibia.
"Dengan pelatihan ini kami berharap setiap ilmu dan pengalaman yang dimiliki Politeknik ATI Padang bisa tertransfer dengan baik kepada para peserta dari Karibia ini," kata Masrokhan.
Dia mengatakan, pemilihan Politeknik ATI Padang untuk memfasilitasi pelatihan ini dinilai paling tepat karena diketahui perguruan tinggi ini memang memiliki spesialisasi di bidang industri agro.
Masrokhan mengatakan, adanya kerjasama secara global ini selain untuk lebih meningkatkan kompetensi SDM masing-masing negara, juga menjadi cara untuk memperkuat jalinan kerjasama di kancah global. Selain kemudian juga bertujuan meningkatkan daya saing global.
"Industri paling menentukan dalam perekonomian nasional. Maka itu, menyongsong Indonesia Emas 2045, tentu industri harus jadi garda terdepan," katanya.Lebih lanjut dikatakannya, saat ini di Politeknik ATI Padang terdapat dua program yang sedang sedang dikerjasamakan dengan Kementerian Keuangan melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI), serta Kementerian Luar Negeri, yaitu pengolahan kelapa untuk negara – negara di Karibia ini, dan program pengembangan SDM Kelapa Sawit.
"Bahwa sebelumnya kami juga telah menjalin kemitraan internasional yang juga difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri dan Sekretariat Negara, untuk pelatihan bagi sahabat-sahabat kita di Tanzania dengan materi pengolahan kulit dan produk kulit. Kerjasama dengan negara lain ini bentuk komitmen Kementerian Perindustrian dalam mengembangkan Industri Nasional melalui penyediaan SDM Industri yang kompeten," ulasnya.
Dia pun berharap semua pihak, terutama di bidang industri dan pendidikan vokasi ini dapat terus memperluas kerjasama dengan berbagai negara, berbagi ilmu dan pengalaman di sektor-sektor industri lainnya, serta menambah mitra internasional.
Editor : Rahmat