Komit Dengan Pewarna Alami, Dari Dolas Songket Menuju Kampung Songket

×

Komit Dengan Pewarna Alami, Dari Dolas Songket Menuju Kampung Songket

Bagikan berita
Pemilik Dolas Songket, Kota Sawahlunto Anita Dona Asri sedang mempraktikan menenun songket Silungkang. Ist
Pemilik Dolas Songket, Kota Sawahlunto Anita Dona Asri sedang mempraktikan menenun songket Silungkang. Ist

Kecintaannya pada tenun songket terbukti dengan caranya menyediakan waktu untuk menenun. Pernah ketika mahasiswa Dona membawa satu set panta atau alat tenun ke rumah kos. Begitu ada waktu luang, dia menenun songket.

"Dulu di kampung saya, keberhasilan itu dilihat dari kerja kantoran, atau PNS. Tapi saya sudah memilih untuk menenun,"tegasnya.

Pada Januari 2014, Dona memulai usahanya sendiri membuat songket. Usaha itu diberi nama Dolas Songket, nama yang diberikan oleh orang tuanya. Nama itu sebenarnya gabungan dari nama Dona dengan adiknya.

Dia sendiri yang langsung menenun. Begitu juga memasarkan. Ketika ada permintaan lebih, Dona mulai mempekerjakan seorang penenun.

Sejak itu proses pengerjaan songket mulai dari manuriang (memintal benang), manghani (merentangkan posisi benang), manyambuang (menyambung benang), mangarok (menentukan bentuk, ukuran, serta motif) hingga menenun menjadi rutinitas keseharian yang ditekuni Dona.

Pewarna Alami

Pada Mei 2014, Desa Lunto Timur mendapatkan kunjungan dari Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Padang. Lembaga ini menargetkan usaha mikro dan kecil untuk dibina menggunakan bahan pewarna alami. Dona mendapatkan pelatihan bagaimana membuat dan menggunakan pewarna alami untuk songket.

Meski selama ini orang tuanya menggunakan bahan pewarna kimia, kemudian Dona mencoba menerapkan songket dengan pewarna alami. Tidak mudah memang, memulai usaha dengan suatu yang baru.

"Pewarna alami ini memang tantangan, tapi ini juga peluang," ujarnya optimis,.

Pewarna alami yang digunakan bersumber dari bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar rumah. Seperti dari daun putri malu, serbuk surian, kulit manggis, jengkol, dan pacar air.

Editor : yoserizal
Bagikan

Berita Terkait
Terkini