Komit Dengan Pewarna Alami, Dari Dolas Songket Menuju Kampung Songket

×

Komit Dengan Pewarna Alami, Dari Dolas Songket Menuju Kampung Songket

Bagikan berita
Pemilik Dolas Songket, Kota Sawahlunto Anita Dona Asri sedang mempraktikan menenun songket Silungkang. Ist
Pemilik Dolas Songket, Kota Sawahlunto Anita Dona Asri sedang mempraktikan menenun songket Silungkang. Ist

Dona berkomitmen untuk terus mengembangkan dan mempertahankan songket Silungkang sebagai bagian tradisi Minang. Menenun dengan memakai alat tenun bukan mesin. Setia dengan motif klasik, menghidupkan motif yang pernah berjaya pada masanya, dan memakai pewarna alami.

Untuk itu Dona sangat berterimakasih dengan dukungan semua pihak yang telah mendukungnya melestarikan karya Songket Silungkang, terutama dengan pewarna alami. Seperti dukungan yang diberikan PT Semen Padang.

"Saya sangat berterimakasih pada PT Semen Padang, telah memberikan pelatihan membuat motif pada kami. Ini sebuah awal yang baik untuk menciptakan kampung Songket, untuk menjadi pusat edukasi dan destinasi wisata nantinya,"sebut Dona.

Diketahui, PT Semen Padang bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas telah memberikan pelatihan pada penenun dari Lunto Timur dan Dolas Songket. Tujuannya, menjadikan songket sebagai penopang ekonomi masyarakat sekitar Dolas Songket.

Bantuan yang diberikan PT Semen Padang yakni, pelatihan desain (digitalisasi) bekerjasama dengan UNAND. Sebelumnya, desain dilakukan secara manual. Dengan digitalisasi motif, maka pengerjaan menjadi lebih cepat.

PT Semen Padang menambah bantuan 5 peralatan songket berupa alat tenun bukan mesin. Anak usaha SIG ini juga berkomitmen membantu pembangunan Kampung Songket. Untuk Kampung Songket ini peletakan batu pertama sudah dilakukan pada Kamis, 25 April 2024.

"Dengan bantuan digitalisasi itu, kami bisa membuat motif sesuai dengan pesanan pembeli. Jika sebelumnya kami membuat satu motif itu memakan waktu paling cepat 3 hari, sekarang bisa dalam 3 jam,"ungkap Dona.

Sebelumnya, PT Semen Padang melalui program TJSL terus mendorong potensi Dolas Songket di Sawahlunto. Setelah sebelumnya menggelar workshop digitalisasi motif-motif songket. Kini dilanjutkan dengan “Landskaping Kampung Songket Dolas” yang dilakukan peletakan batu pertamanya pada Kamis, 25 April 2024.

Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis mengatakan Landskaping Kampung Songket Dolas ini merupakan upaya untuk mengembangkan berbagai potensi songket Dolas.

Songket tidak lagi hanya sebatas produk kain, tapi juga pengalaman-pengalaman kultural yang bisa dirasakan oleh para pengunjung yang datang ke Kampung Songket Dolas ini.

Editor : yoserizal
Bagikan

Berita Terkait
Terkini