Padang – Bencana yang melanda beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar) telah memicu kepedulian dari berbagai pihak. Gubernur Sumbar Mahyeldi turut serta dalam penanganan para korban dan daerah terdampak dengan melibatkan semua pihak.
Pendekatan Mahyeldi ini menunjukkan bahwa kepentingan masyarakat lebih diutamakan daripada kepentingan politik atau golongan.
Tinjau Langsung Usai Bencana Terjadi
Mahyeldi bergerak cepat setelah bencana terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024. Keesokan harinya, Minggu 12 Mei 2024, Mahyeldi langsung turun untuk meninjau kondisi banjir yang memutus jalan utama Padang-Bukittinggi di kawasan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar. Di sana, ia segera meminta semua pihak untuk bekerja sama membantu masyarakat terdampak.
"Harapan kami semua pihak, TNI-Polri, pemerintah daerah, dan lurah berkolaborasi untuk meringankan beban masyarakat. Para Bupati dan Walikota, serta lurah diharapkan memberikan suasana yang tenang dan memberikan bantuan guna meringankan beban masyarakat," kata Mahyeldi saat meninjau.
Sehari setelahnya, dikeluarkan himbauan agar masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) yang berdomisili atau beraktivitas di kawasan zona merah potensi bencana banjir dan longsor, tidak berada di kawasan tersebut hingga batas waktu yang belum ditentukan. Himbauan ini disampaikan usai pertemuan Gubernur Sumbar Mahyeldi dengan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Istana Gubernur Sumbar, Senin 13 Mei 2024."Sebagaimana BMKG yang terus secara rutin menyampaikan perkiraan cuaca kepada kita, termasuk di tengah situasi saat ini, maka masyarakat kita minta terus waspada. Terutama sekali yang berada di zona merah seperti di sepanjang daerah aliran sungai, di dekat tebing perbukitan, dan lain-lain. Terutama sekali di kawasan Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang," ujar Mahyeldi.
Bertemu Epyardi Asda
Meskipun kerap diserang oleh Bupati Solok Epyardi Asda, Mahyeldi menunjukkan kedewasaannya dalam berpolitik. Mahyeldi dan Epyardi tampak akrab saat bertemu di Rumah Dinas Bupati Tanah Datar, Selasa 14 Mei 2024. Jabat erat tangan kedua pemimpin ini terjadi di tengah kesibukan mereka dalam menangani bencana alam yang melanda Sumbar.
Walau digadang-gadang sebagai kandidat kuat dalam Pilgub Sumbar 2024, Mahyeldi dan Epyardi menunjukkan bahwa kepentingan masyarakat di atas kepentingan politik. Momen keakraban ini menjadi sorotan netizen di media sosial. Banyak yang mengapresiasi sikap kedua pemimpin tersebut yang mengutamakan kepentingan masyarakat di tengah situasi bencana.
Editor : Eriandi