PADANG - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia resmi merampungkan Fase I keberangkatan penerbangan Haji 1445 H/ 2024 M dari Embarkasi Padang, yang ditandai dengan pemberangkatan GA-3317 menuju Jeddah pada Jumat (31/5).
Pesawat mengangkut sedikitnya 322 calon jemaah haji dari kelompok terbang (kloter) 17 tersebut meninggalkan landasan pacu Bandara Internasional Minangkabau pada pukul 21.50 WIB.
Selama pelaksanaan fase keberangkatan jemaah haji tahun ini, yang berlangsung sejak 12 Mei lalu, Garuda Indonesia telah menerbangkan sekitar 6.592 jemaah dari Embarkasi Padang. Dengan catatan rata-rata ketepatan waktu atau On-Time Performance (OTP) sebesar 100 persen.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan sejalan dengan berbagai masukan yang telah disampaikan terkait dengan pelayanan Haji tahun ini, Garuda Indonesia terus mengoptimalkan berbagai langkah mitigasi untuk mengoptimalkan layanan penerbangan haji bagi para calon jemaah khususnya dalam memastikan aspek ketepatan waktu dapat tercapai secara maksimal.
“Kelancaran operasional layanan penerbangan haji Embarkasi Padang merupakan wujud komitmen kami. Ini Semua tidak lepas dari dukungan serta sinergi bersama berbagai stakeholders yang kooperatif,” tambah Irfan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat (Sumbar) sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sumbar, Mahyudin, mengatakan, mitigasi dan evaluasi merupakan faktor penting di balik tercapainya kinerja operasional yang positif.“Kami dan seluruh stakeholder di Embarkasi Sumbar berkoordinasi secara intensif dan bergerak secara proaktif dengan satu visi-misi untuk menghadirkan pelayanan yang prima dan efektif bagi para jemaah, terutama jemaah lansia dan jemaah berkebutuhan khusus, sebagai manifestasi dari komitmen ‘Haji Ramah Lansia dan Berkeadilan’ yang kami implementasikan dalam layanan penerbangan haji tahun ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, kelancaran satu proses layanan, misalnya proses boarding jemaah dari asrama haji menuju bus, akan turut memengaruhi rangkaian proses lainnya, termasuk ketepatan waktu keberangkatan pesawat menuju Tanah Suci.
“Karenanya, kami terus mengevaluasi dan memperbaiki titik-titik layanan agar lebih efektif agar proses pra-penerbangan dapat berjalan secara lebih efisien dari segi waktu, misalnya dengan mengoperasikan infrastruktur penunjang untuk mobilisasi jemaah lansia dari aula menuju asrama dan sebaliknya,” jelas Mahyudin.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan bahwa pemberangkatan jemaah haji selalu menjadi momentum istimewa yang membahagiakan sekaligus mendebarkan. Karena, selama periode tersebut, seluruh pihak terkait harus bahu-membahu melayani para tamu Allah yang telah menantikan keberangkatan mereka menuju Tanah Suci selama belasan hingga puluhan tahun lamanya.
Editor : yoserizal