“Kami ini kawin bukan paksaan, bukan Iming-iming. Bukan gimmick, tapi ini sudah jadi komitmen sejak 3 tahun lalu. Saya banyak belajar dengan bang Riko, beliau saya minta menjadi cawabup,” kata Deni Asra.
Andai saja Gerindra mendukung Deni dan wakilnya Riko Febrianto dan Golkar justru tak mendukung, melainkan akan tetap mengusung Safaruddin (bupati incumbent), Riko Febrianto mengaku tidak masalah. Sebab hubungannya dengan Safaruddin tetap baik.
“Golkar adalah partai moderat, partai yang mencetak kader-kader kompeten,” sebut Riko.
Dia juga mengeluarkan data dan catatan perjalanan politik kader Golkar, sejak 2005.
Saat itu, Irfendi Arbi adalah Kader Golkar, maju Pilkada Berpasangan dengan (Alm) Amri Darwis, disisi lain Ketua DPD Golkar 50 Kota saat itu (Alm.) Alis Marajo Maju Pilkada berpasangan dengan Zagli Bros. Pilkada dimenangkan Irfendi.
Lalu tahun 2010 Irfendi Arbi berkompetisi lagi dengan Alis Marajo dan di menangkan oleh Alis Marajo. Selanjutnya Di Pilkada 2015, Azirwan Yunus Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, berkompetisi dengan Kader yang di usung Golkar (Alm) Azwar Ches, Sementara Azirwan Yunus diusung Gerindra dan kedua duanya kalah.“Golkar adalah partai yang punya kader mumpuni, berada di mana-mana tapi untuk urusan partai, akan bersatu-padu,” kata Riko Febrianto.
Deklarasi Deni dan Riko kemarin, menjadi catatan sejarah Pilkada 50 Kota 2024. Sebab dari sejumlah kandidat Bupati dan Wabup yang ingin maju, belum satupun melakukan deklarasi pasangan. “Kami mendirikan pondasi dulu, baru bangunan. Pasangan dulu, baru dukungan partai politik. Sehingga komitmen berjalan,” pungkas Deni dan Riko. (*)
Editor : Eriandi