Historisitas Monumen-monumen di Sumatera Barat Tempo Doeloe

×

Historisitas Monumen-monumen di Sumatera Barat Tempo Doeloe

Bagikan berita
Historisitas Monumen-monumen di Sumatera Barat Tempo Doeloe
Historisitas Monumen-monumen di Sumatera Barat Tempo Doeloe

Di Monumen Guguak Malintang, setiap tanggal 27 Februari selalu diadakan upacara peringatan tewasnya prajurit Belanda mempertahankan benteng tersebut. Para pejabat Provinsi atau Keresidenan yang berkunjung ke daerah juga sering singgah di monumen ini. Tahun 1920 Gubernur Jendral Hindia Belanda, Graaf van Limburg Stirum juga pernah berkunjung ke monumen ini.

Di Michiels dan Raaff Monument juga sering upacara peringatan istimewa. Upacara 100 Tahun bebasnya Belanda tahun 1913, Upacara 100 Tahun Berkuasaanya Belanda di Minangkabau dan Upacara 25 Tahun naik nobatnya Ratu Belanda dilakukan di kedua taman monumen ini.

Berbeda dengan monumen-monumen sejarah kolonial dan Monumen Equator, maka monumen sejarah ‘orang Indonesia’ kurang atau tidak dipromosikan dalam buku panduan wisata Belanda atau travelogues buah karya wisatawan asing. Monumen ini hanya disebut dalam catatan perjalanan orang Indonesia. Parada Harahap adalah salah seorang ‘wisatawan’ yang menuliskan panjang lebar kesannya tentang batu peringatan JSB ini.

Dewasa ini monumen-monumen yang dibangun dengan semangat kolonial tidak ada lagi, tinggal monumen ‘nasional’ (Tugu JSB). Apakah perannya sebagai obejk wisata sejarah dan nilai historistasnya masih ada? Wallahu’alam.

Editor : Eriandi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini