Limapuluh Kota -Setelah dilaporkan hilang hampir sepekan, seorang Ketua program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Nagari Guguak VIII Koto , Kecamatan Guguak, Limapuluh Kota, Sumbar bernama Feni Ria Andriani (42) dilaporkan tewas setelah diduga dianiaya dan dibakar.
Terduga pelaku adalah pasangan suami istri (pasutri), yang merupakan nasabah dari program Pemerintah itu. Kepolisian Resor 50 Kota, bergerak cepat atas peristiwa ini. Polisi juga dikabarkan mengamankan satu dari dua terduga pelaku, Rabu (3/07) malam.
“Masih dalam proses penyelidikan. Kami akan lakukan metode sainstifik crime investigation. Satu orang sudah diamankan, satu lagi kita kejar sampai dapat,” kata Kapolres 50 Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Ricardo Condrat Yusuf, kepada Singgalang Kamis (4/07/2024).
Menurut Kapolres Condrat, sebelumnya pada akhir Juni, pihaknya mendapat laporan ada warga Guguak VIII Koto yang merupakan ketua program Mekaar, bernama Feni Ria Andriani (42), hilang meninggalkan rumah.
Pamflet kehilangan ini juga ditebar di sejumlah akun sosial media. Polisi terlibat aktif melakukan pencaharian bersama keluarga korban dan aparatur pemerintah nagari.
Saat ini, polisi melakukan pemeriksaan intensif terhadap terduga pelaku yang sudah diamankan. “Sekaligus, kita ingin pastikan dl, kebenaran apakah wanita yang hilang tempo hari itu atau bukan korbannya.Ini tentu dibuktikan dengan ilmiah, lewat metode sainstifik crime investigation. “Sampai tadi pagi anggota masih kita tebar ke sejumlah lokasi. Kita kejar satu orang lagi terduga pelaku,” jelas alumnus Akpol yang dikenal humanis itu. Dia memastikan akan membuat kasus ini terang.
Sejumlah pihak mengapresiasi gerak cepat Polres 50 Kota di bawah kepemimpinan Kapolres Ricardo Condrat Yusuf. “Kita dukung Polres 50 Kota,” kata Okta Vider, pegiat Koalisi Masyarakat Sipil Luak Limopuluah terpisah.
Sementara itu, data yang dihimpun Singgalang di Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, peristiwa dugaan pembunuhan terhadap ketua program Mekaar, terendus setelah adanya temuan diduga tulang belulang sisa kebakaran.
Editor : Eriandi