WASHINGTON – Mantan Presiden Amerika Serikat yang kembali mencalonkan diri sebagai Capres, Donald Trump ditembak saat berpidato di Pennsylvania pada pada Sabtu, (13/7/2024) waktu setempat. Trump langsung menghentikan pidatonya serta meninggalkan panggung dalam keadaan telinganya berdarah.
Ketika insiden terjadi, Trump baru beberapa menit bicara di hadapan para pendukungnya di Kota Butler soal migrasi ilegal. Trump menutup telinga dan duduk di belakang podium dengan dikelilingi para petugas pengawalan.
Badan Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks sebagai "subyek yang terlibat" dalam percobaan pembunuhan mantan Presiden Donald Trump. FBI menyebut pelaku merupakan pemuda berusia 20 tahun yang berasal dari Bethel Park, Pennsylvania, yang berjarak 70 km dari Butler.
Pelaku dilaporkan melepaskan 12 tembakan yang menyebabkan seorang peserta kampanye tewas dan melukai dua lainnya. Pelaku sendiri akhirnya terbunuh oleh petugas Dinas Rahasia.Seorang saksi mata yang diwawancara BBC, dikutip dari Okezone, mengatakan bahwa ia melihat seorang pria bersenjatakan senapan merangkak ke atap dekat lokasi kejadian. Orang tersebut mengatakan bahwa dia dan orang-orang yang bersamanya mulai menunjuk ke arah pria tersebut dan mencoba memperingatkan pihak keamanan.
Serangan ini merupakan upaya paling serius untuk membunuh seorang presiden atau calon presiden AS sejak Ronald Reagan ditembak pada 1981. Serangan tersebut terjadi di tengah suasana politik yang sangat terpolarisasi, hanya empat bulan menjelang pemilihan presiden dan beberapa hari sebelum Trump secara resmi ditunjuk sebagai calon dari Partai Republik di konvensi partainya.
Trump, yang menjabat sebagai presiden dari 2017-2021, dengan mudah mengalahkan para pesaingnya untuk nominasi Partai Republik di awal kampanye dan telah menyatukan partai yang sempat goyah dalam dukungannya setelah para pendukungnya menyerang Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.Dia menghadapi serangkaian masalah hukum, termasuk empat tuntutan pidana yang terpisah. (rn/*)
Editor : MELDA RIANI