Gubernur Sumbar, Mahyeldi bersama Ketua Zakat Nasional, Bambang Suherman menabuh gendang tanda dimulainya Munas zakat ke 10 selama tiga hari kedepan di Padang, Rabu (17/7). Deri oktazulmi
Padang - Sebanyak 268 lembaga zakat se Indonesia melakukan musyawarah nasional (Munas) ke 10 di Padang, Sumatera Barat, Rabu (17/7). Dalam Munas ini seluruh lembaga zakat mengangkat tema Gerakan Zakat Menyonsong Indonesia Emas 2045.
Ketua Forum Zakat, Bambang Suherman mengatakan, ada tiga tantangan besar dihadapan lembaga zakat yang harus dikelola dengan sungguh-sungguh. Tantangan pertama, tantangan tata kelola kelembagaan. Kompetensi setiap amil, kapasitas setiap lembaga akan selalu dituntut oleh semua pihak.
"Karena zakat sesungguhnya adalah bisnis kepercayaan. Dan kita harus memastikan kalau tidak ada yang tercederai dalam kepercayaan tersebut, ketika telah dimandatkan ke lembaga-lembaga kita," kata Bambang saat membuka Munas ke 10 Zakat Nasional.
Bambang mengatakan, untuk itu lembaga zakat perlu membuktikan kalau lembaganya kompenten menerima mandat-mandat pengelolaan zakat para muzakhi di negeri ini. Maka kerja forum zakat untuk meningkatkan kapasitas setiap amil membangun kekuatan setiap lembaga, mensertifikasi, mengakreditasi, dan memastikan lembaga berjalan di koridor regulasi yang diatur dalam negara Republik Indonesia menjadi satu keniscayaan untuk selalu ditingkatkan."Ini akan terus menjadi komitmen kita menghadirkan sekolah amil, memunculkan serikat amil dan membangun kolaborasi kuat dengan banyak pihak adalah untuk memastikan bahwa semua orang melihat pengerjaan zakat dibawah kepemimpinan bapak-ibuk di lembaga masing-masing, akan percaya mandat tersebut telah dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan syariat Allah SWT ," ujar Bambang.
Dikatakan, tantangan ini akan selalu menjadi isu, dan akan semakin kuat isunya di tengah masyarakat mendatang. "Saya yakin 268 lembaga zakat yang hadir hari ini, 268 peserta dari 119 lembaga zakat yang hadir dalam forum kita hari ini, tentu punya kepercayaan diri untuk menerima tanggungjawab pengelolaan lembaga lebih profesional di masa-masa mendatang.
Tantangan kedua, mewujudkan peran fungsi signifikan dari lembaga zakat dalam bentuk program yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Editor : Eriandi
