PADANG – Kota Padang kembali dikejutkan dengan aksi tawuran yang merenggut nyawa seorang pelajar SMP.
Peristiwa ini menjadi keprihatinan banyak pihak dan mendorong Kesbangpol Kota Padang untuk menggelar Sosialisasi Pencegahan Paham Radikalisme selama tiga hari, dari 10 hingga 12 Juli 2024.
Letkol Inf Yospriadi.K, dari Kasdim 0132 Padang, salah satu pembicara dalam sosialisasi tersebut, mengungkapkan keprihatinan atas maraknya tawuran di kalangan remaja.
Ia melihat media sosial sebagai salah satu faktor pendorong, di mana konten negatif dan provokatif dapat dengan mudah diakses dan memengaruhi perilaku remaja.
Lemahnya nilai agama dan adat dalam keluarga juga disoroti sebagai celah bagi pengaruh negatif.
Peran ninik mamak sebagai pemuka adat dan sosok ibu sebagai madrasah pertama bagi anak, menjadi kunci penting dalam membimbing generasi muda dan menanamkan nilai-nilai positif.Yospriadi menekankan peran ganda ninik mamak, yaitu membimbing generasi muda dalam keluarga dan mengawasi kondisi di lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan imbauan Drs. Agus Suherman, SH, MM, Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Kesbangpol Kota Padang, yang mendorong menghidupkan kembali siskamling dan meningkatkan peran RT/RW dalam menjaga keamanan.
Lebih lanjut, Yospriadi mengusulkan solusi komprehensif untuk mencegah tawuran dan radikalisme, seperti:
Memperbanyak kegiatan olahraga antar pemuda untuk mempererat silaturrahmi dan membangun rasa persaudaraan.
Meningkatkan koordinasi antara Kodim, Kesbangpol, Dinas Pendidikan, dan pihak terkait lainnya untuk merancang program dan kegiatan yang bermanfaat bagi remaja.
Editor : Rahmat