PADANG - "Bagaimana anak memandang sosok ibunya dan bagaimana pula perlakuan seorang ibu terhadap anaknya yang diungkapkan langsung si anak melalui tulisan yang sudah diterbitkan dalam buku. Inilah jawaban yang diberikan DPD SatuPena Provinsi Sumatera Barat dengan menyelenggarakan bedah buku berjudul Menggugat Ibu (Kumpulan Surat Kepada Ibu)".
Demikian diungkapkan Ketua Panitia Bedah Buku Menggugat Ibu, Eka Teresia, S.Pd., Senin (22/7/2024) di sekretariat DPD SatuPena Sumbar jalan Cinduamato No. 13 Lapai Padang. Eka Teresia, menyebutkan, bedah buku diselenggarakan pada Sabtu (27/7/2024) pukul 14.00 – 16.00 WIB bertempat di lantai 4, aula Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat Jalan Diponegoro No. 4 Padang.
“Tampil sebagai pembicara Bunda Literasi Provinsi Sumatera Barat Ny. Harneli Mahyeldi dan Dosen Universitas Terbuka Padang Nurhasni, S.S., M.A. dengan moderator Wakil Ketua DPD SatuPena Sumbar Yurnaldi. Bedah buku ini diselenggarakan DPD SatuPena Sumbar kerja sama dengan Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat.Insya Allah bedah buku dibuka Kepala Dinas Arpus Sumbar Jumadi S.Pd, M.Pd,” kata Eka.
Eka Teresia menambahkan, bedah buku ini terbuka untuk umum. Peserta yang ingin mengikutinya mengisi google form dengan menghubungi narahubung ke 082169742009 – 085263749170. Target peserta hanya 100 orang. Saat ini sudah terdaftar hampir 60 orang.
Sekretaris DPD SatuPena Sumbar Armaidi Tanjung yang juga editor buku ini mengatakan, Satu lagi program SATU PENA kita laksanakan. Buku Menggugat Ibu (Kumpulan Surat Untuk Ibu) ini merupakan kumpulan surat-surat yang ditulis guru dan siswa SMA, SMK dan MA se-Sumatera Barat yang diikuti ribuan peserta yang lolos nominasi pada Lomba Menulis Surat Untuk Ibu (LMSI) tahun 2023 lalu. Ada 20 surat yang ditulis siswa dan 20 surat yang ditulis guru yang semuanya menuliskan pengalaman, pikiran dan perasaannya terhadap sosok ibu masing-masing.
“Banyak pengalaman dari sang penulis surat tersebut mengisahkan hal-hal yang selama ini luput dari perhatian kita terhadap tumbuhkembangnya anak. Dari beberapa pembaca yang sudah tamat membaca buku tersebut menyampaikan, buku ini penting dibaca terutama terkait dengan parenting. Saya sangat terharu membacanya, hingga tanpa sadar mengeluarkan air mata,” kata Armaidi Tanjung menyampaikan pengakuan seorang pembaca buku ini.Memang, kata Armaidi, saat presentasi peserta yang masuk nominasi pada 14 Desember 2023 lalu di Padang, baik peserta sendiri, dewan juri maupun panitia juga terlihat terharu dan mengeluarkan air mata mendengarkan kisah peserta yang dituliskannya melalui surat tersebut.
“Dengan adanya bedah buku ini, setidaknya semakin menyadarkan kita bagaimana pentingnya mendengarkan “suara-suara” anak terhadap sosok-sosok ibu. Apalagi di tengah gempuran informasi digital, makin seringnya terjadi kekerasan, pelecehan seksual, pencabulan terhadap anak-anak perempuan, dimana sosok ibu berperan sangat penting dan vital dalam kehidupan anak. Ibu adalah orang pertama dan utama bagi anak,” lanjut Armaidi Tanjung, penulis buku Potret dan Masalah Pekerja Anak di Padang Pariaman ini dan puluhan buku lainnya. (*)
Editor : Bambang Sulistyo