PADANG – Helaian daun-daun warna-warni menyerupai bunga Aglonema terhias cantik di dalam pot. Sekilas tak disangka kalau bunga-bunga itu terbuat dari kantong kresek. Bunga-bunga itu merupakan hasil kreativitas dari ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Villa Madani Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kota Padang. Kreasi yang sangat luar biasa, mengubah sesuatu yang dianggap sampah menjadi karya seni.
Hebatnya, kreasi mengolah kantong kresek menjadi bunga cantik itu hanya dipelajari dan dibuat dalam waktu tiga jam. Ibu-ibu itu mendapat keterampilan mengolah sampah plastik dari tim Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Padang (FEB UNP) dengan menghadirkan tim pendamping dari sejumlah praktisi, yaitu Meci Nilam Sari MAB, owner CW Store dan Mega Press Padang, Novia dari Kostari (Komunitas Pengusaha Tangguh dan Mandiri) Sumatera Barat serta Abdul Latif dan Ema Latif dari Organisasi Daur Ulang Produktif (ODUP).
Salah seorang nara sumber,Meci, dalam pelatihan yang diadakan Sabtu (27/7) di Padang mengatakan, tidak susah untuk belajar mendaur ulang plastik menjadi sebuah produk bernilai asal ada keinginan. Menariknya, semua bisa menghasilkan ‘cuan’.
Hal yang sama dikatakan Abdul Latif. Menurutnya, keuntungan dari hasil daur ulang cukup menjanjikan. Bila pada produk biasa keuntungan hanya sekitar 20 persen, maka pada produk daur ulang keuntungan bisa mencapai 500 persen, bahkan seribu persen. Namun, kuncinya adalah kreatifitas dalam mengolah barang daur ulang tersebut.
“Produk daur ulang bisa memberi keuntungan besar kalau benar-benar diolah menjadi kerajinan tangan yang unik-unik. Contohnya, ada yang mengolah sampah-sampah di laut menjadi miniatur kapal. Produknya bisa dijual jutaaan, bahkan puluhan juta,” katanya.
Abdul Latif sendiri sudah berkecimpung di dunia daur ulang sejak sekitar tahun 2002. Ia mendirikan ODUP dengan keinginan mengurangi bumi dari sampah plastik dan memanfaatkan barang yang tak terpakai menjadi produk bernilai tinggi. Saat ini, di bawah ODUP telah tergabung 150 orang dari sepuluh kelompok yang dibinanya.Sementara itu, Tim PKM FEB Universitas Negeri Padang yang memberikan pelatihan pemanfaatan recycling sampah plastik menjadi kerajinan tangan bernilai ekonomi bagi anggota KWT Villa Madani, terdiri dari Chichi Andriani, SE.MM, Mike Triani, SE.MM dan Yunita Engriani, SE.MM. Ketua Tim, Chici Andriandi mengatakan, sampah menjadi persoalan serius bagi masyarakat di perkotaan, termasuk Kota Padang. Sampah plastik ini menjadi salah satu yang paling banyak dihasilkan dari sampah rumah tangga.
Pengolahan sampah dengan recycle atau mendaur ulang, di samping usaha mengurangi dan menggunakan kembali, dinilai menjadi solusi yang cukup baik untuk mengubah sampah plastik menjadi barang yang berguna kembali. Daur ulang plastik bahkan bisa memiliki nilai jual yang tinggi bila dikreasikan menjadi menjadi barang yang mempunyai nilai estetika seperti tas belanja, hiasan kamar, dompet, lampu hias, tempat pensil, keranjang, dan lainnya.
“Jumlah sampah plastik terus meningkat dan menyebabkan masalah lingkungan yang serius. Melihat sumber sampah yang terbesar saat ini berasal dari sampah rumah tangga, maka sangat diharapkan peran ibu rumah tangga dalam membantu penanganan masalah sampah tersebut, yaitu dengan memiliki keterampilan dalam recycling sampah plastik menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomi,” ujarnya.
Editor : MELDA RIANI