SINGGALANG - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menjelaskan, dirinya tak hanya mengungkapkan sosok T saat rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Benny menjelaskan, saat itu dirinya sedang menjelaskan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dipekerjakan secara ilegal dalam bisnis judi online di Kamboja.
"Tapi sesungguhnya saat saya menyampaikan dalam rapat internal di istana karena temanya adalah tema tentang TPPO," katanya dilansir dari YouTube Kompascom Reporter on Location, Selasa, 30 Juli 2024.
Ia pun mengaku, sebenarnya dan nama-nama lain yang terlibat dalam pusaran kasus serupa. Sosok berinisial lain itu diketahui berinisial S atau J, inisial ARO, RS, MN, dan lain sebagainya.
"Ya itu kan tidak hanya inisial yang saya sampaikan tapi juga ada inisial-inisial lain. Misalnya terkait penempatan ilegal ke Singapura ada inisial S. GIS, MIR, J itu statusnya DPO hingga hari ini," katanya.
Hal tersebut diungkap Benny usai menjalani klarifikasi oleh penyidik di Bareskrim Mabes Polri Jakarta, Senin, 29 Juli 2024."Kemudian yang kedua inisial ARO atau AIM, yang ketiga inisial RS statusnya juga DPO. Kemudian inisial S, dan inisial M," katanya.
Dalam keterangannya, Benny juga kembali menyinggung, sosok T. Politikus Partai Hanura itu mengaku semua hal yang diketahuinya soal sosok T ini sudah disampaikan ke penyidik.
Namun identitas T yang sempat disebutkannya itu, Benny enggan menyampaikannya ke publik.
"Saya sudah tuangkan dalam berita yang tadi saya tangani dalam pemberian klarifikasi ke teman-teman penyidik," katanya.
Editor : RC 014Sumber : YouTube Kompascom Reporter on Location
