SINGGALANG - Viral di media sosial X kasus penganiayaan mengundang kegeraman warganet. Bahkan tak sedikit yang berbagi pengalaman serupa.
Dalam mutasi yang diunggah @Chingreborn, kronologi dan video dugaan penganiayan yang dilakukan pemilik rumah penitipan anak ini sudah dilihat lebih dari 4,5 juta orang, dan mengundang lebih dari 1000 komentar.
Utas yang diunggah 30 Juli ini pun mengundang kegerapan warganet bahkan tak sedikit yang berbagi pengalaman serupa, dan menduga bahwa jumlah korban lebih dari satu orang.
"Kami menelaah betul ya kasus ini karena memang kami di di KPAI tahun 2023, anak sebagai korban kekerasan fisik, dan seksual untuk anak balita terutama anak di bawah 5 tahun itu sampai mencapai hampir 1000 kasus," kata Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini dilansir dari YouTube METRO TV, Kamis, 1 Agustus 2024.
Diyah menyebutkan, kasus ini menjadi sebuah keprihatinan bagi KPAI, dan pihaknya telah kembali anak-anak ini. Mereka mendapatkan kekerasan, ternyata ada di keluarga, sekolah atau lembaga pendidikan.
"Dalam hal ini Daycare atau PAUD itu juga cukup tinggi (kekerasan). Kami sangat berharap pada orang tua ketika menitipkan anak di Daycare, atau di PAUD untuk betul-betul melihat, mengecek bagaimana izinnya," katanya.Diyah menambahkan, pernah masuk ke KPAI itu memang orang tua rata-rata menerima, dan menemukan kondisi anak mungkin lebam, dan lain sebagainya.
"Itu ketika sudah sampai di rumah Daycare yang baik, ataupun lembaga pendidikan yang baik itu akan selalu menginformasikan kejadian apa yang terjadi pada anak hari itu," katanya.
Namun, menurut Diyah, dengan begitu orang tua itu bisa mengantisipasi tetapi kan ini seolah-olah ditutupi, dan kasus yang sama di beberapa tahun sebelumnya juga sama seolah ditutupi.
"Kemudian Daycare juga menutup diri, dan tidak memberikan informasi dengan jelas. Nah ini saya kira menjadi pembelajaran untuk kita bersama, kita tetap membutuhkan Daycare," katanya.
Editor : RC 014Sumber : YouTube METRO TV