Pelatihan dari PKM UNP, Kalender Bekas Pun Bisa Jadi Produk Berkelas

×

Pelatihan dari PKM UNP, Kalender Bekas Pun Bisa Jadi Produk Berkelas

Bagikan berita
Pelatihan daur ulang kalender bekas menjadi produk bernilai bagi ibu-ibu anggota Bank Sampah Berkah Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. (ist)
Pelatihan daur ulang kalender bekas menjadi produk bernilai bagi ibu-ibu anggota Bank Sampah Berkah Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. (ist)

PADANG- Punya kalender atau koran bekas yang sudah menumpuk di rumah? Jangan dibuang begitu saja. Kalender-kalender dan koran bekas tersebut bisa didaur ulang menjadi produk-produk berkelas. Di tangan para kreatif, kalender dan koran bekas bisa disulap menjadi kotak tisu cantik, tirai pintu, tatakan, pajangan, lampu hias, keranjang dan aksesori lainnya.

Tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Negeri Padang (UNP) dengan menghadirkan praktisi daur ulang dan ekonomi kreatif, mencontohkan berbagai produk-produk cantik hasil daur ulang dalam pelatihan yang diberikan pada ibu-ibu anggota Bank Sampah Berkah Air Dingin Kelurahan Balai Gadang, Kota Padang, Sabtu, 3 Agustus 2024. Pelatihan diadakan di Musala Al Jalil Al Akbar Kompleks Villa Anggrek Air Dingin dengan nara sumber Meci Nilam Sari, M.A.B (owner CW Store dan Mega Press Padang) dan Abdul Latif (Ketua Organisasi Daur Ulang Produktif atau ODUP Indonesia). Sementara, anggota tim pengabdian masyarakat FEB UNP terdiri dari Nayang Helmayunita, SE, MSC, Yuki Fitria, SE, MM dan Mia Angelina Setiawan, SE, MSI.

Ketua Tim, Nayang Helmayunita mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) FEB UNP. Pelatihan daur ulang diberikan pada ibu-ibu anggota Bank Sampah karena melihat persoalan sampah yang semakin menjadi persoalan serius, terutama di perkotaan. Sampah-sampah yang tidak dibuang dan diolah dengan baik dapat menyebabkan bencana di setiap daerah. Termasuk di Kota Padang, sampah menjadi masalah yang mendesak untuk ditangani secara bijaksana mengingat jumlah sampah yang dihasilkan bisa mencapai ratusan ton per hari.

Pelatihan dari tim PKM FEB UNP.
Pelatihan dari tim PKM FEB UNP.

Karena itu, salah satu solusi adalah dengan melakukan daur ulang pada sampah-sampah anorganik. Saat ini, pengelolaan sampah anorganik di Bank Sampah Berkah dilakukan secara sederhana, yaitu dipilah oleh anggota, ditimbang dan dibawa ke pengumpul untuk dijual. Sementara, bagi masyarakat sekitar yang tidak tergabung dalam bank sampah, sampah-sampah anorganiknya hanya dikumpulkan, diangkut oleh petugas sampah perumahan untuk kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Padahal, sampah anorganik termasuk kalender dan koran bekas bisa dimanfaatkan menjadi aneka kreasi daur ulang yang bisa memiliki nilai jual tinggi.

"Dengan adanya program kegiatan pengabdian pengolahan sampah anorganik menjadi aneka kreasi daur ulang ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada Bank Sampah Berkah dalam pengelolaan dan manajemen Bank Sampah serta dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan," harapnya.

Ia juga menilai, kreativitas anggota Bank Sampah Berkah dalam mendaur ulang sampah anorganik bisa menjadi salah satu solusi yang cukup baik untuk mengubah sampah menjadi menjadi barang yang berguna kembali dan bernilai estetika sehingga memiliki nilai jual yang lumayan tinggi. Dengan demikian, selain untuk membantu menangani sampah, keterampilan mendaur ulang sampah menjadi produk bernilai juga diharapkan bisa menunjang ekonomi keluarga dan masyarakat.

Hal yang sama dikatakan nara sumber, Meci. Menurutnya, banyak produk bernilai jual yang bisa dihasilkan hanya dengan mendaur ulang barang bekas. Setelah memiliki kesadaran dan keterampilan untuk mendaur ulang, tinggal lagi bagaimana memasarkan. Ia menyarankan bagi yang berminat menjual produk daur ulangnya untuk memanfaatkan media sosial. Selain itu, perlu untuk bergabung ke komunitas guna membangun jejaring.

“Pengolahan daur ulang ini selain dapat meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dengan memanfaatkan sampah, juga dapat meningkatkan keterampilan dalam hal kreativitas serta dapat meningkatkan kesejahteraan atau pendapatan keluarga,” ujarnya. (rn)

Editor : MELDA RIANI
Bagikan

Berita Terkait
Terkini