SINGGALANG - BMKG menyebut wilayah Indonesia terutama Jawa, dan Sumatera dibayang-bayangi potensi bencana gempa bumi megathrust.
Namun informasi terkait bencana tersebut justru menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Alih-alih membuat masyarakat mempersiapkan diri, dan waspada, Pengamat Kebencanaan Universitas Padjajaran, Dicky Muslim menilai, ketakutan yang dirasakan masyarakat ini menunjukkan belum siapnya masyarakat menghadapi gempa besar.
Dicky Muslim turut menyayangkan tanggapan masyarakat terhadap informasi soal bencana tersebut.
Dicky Muslim menyebutkan, kondisi yang terjadi di masyarakat ini muncul setelah BMKG merilis informasi soal kewaspadaan terhadap gempa bumi megathrust.
Sebelumnya BMKG meminta agar semua pihak waspada terhadap gemba bumi di zona megathrust Selat Sunda, dan Mentawai Siberut.Peringatan itu muncul usai Badan Meteorologi Jepang GMA terkait gempa Jepang M 7,1 pada 8 Agustus lalu.
GMA bahkan mengeluarkan potensi gempa besar yang berpotensi terjadi di wilayah tersebut yang juga terkait aktivitas seismic megathrust.
BMKG pun mengeluarkan informasi terkait potensi megathrust di Indonesia, dan mengingatkan bahwa bencana ini tidak dapat diprediksi sehingga seharusnya informasi tersebut dapat dipahami sebagai peringatan dini bagi masyarakat.
Namun setelahnya, Dicky menilai, banyak narasi yang beredar justru menunjukkan ketidaksiapan masyarakat.
Editor : RC 014Sumber : YouTube Kompascom Reporter on Location
