Yixing nan Megah, Tercengang Saya Dibuatnya

×

Yixing nan Megah, Tercengang Saya Dibuatnya

Bagikan berita
Yixing nan Megah, Tercengang Saya Dibuatnya
Yixing nan Megah, Tercengang Saya Dibuatnya

Oleh Khairul Jasmi

Yixing kota modern di delta Yangtze, sungai terpanjang di China. Saya dilamun malam di sini, karena cantik. Jauh di ujung trotoar, tampaklah gerai Huawei, HP saya yang tahan banting.

Saya tak percaya ini kota kabupaten. Gedung bertingkat dimana-mana mall, toko berderet bak di Singapura, lalulintas tertata rapi. Saya diinapkan di Hilton, jantung kota berpenduduk sejuta lebih sedikit. Hehe...ada Hilton.

"Pak Is, ini kota kabupaten," kata saya pada Iskandar Lubis, libero Semen Padang, Selasa (27/8).

"Cek dululah, jangan-jangan malah ibu kecamatan," kata dia.

Saya baru pertama kali ke China atau Tiongkok, jadi pantas terheran-heran. Dan sopir taksi yang membawa saya ke stasiun kereta api, menyebut Yixing sebagai kota kecamatan. Terserahlah mau kabupaten atau kecamatan, saya sudah tercengang, seperti tercengang ketika sekolah dulu, pertama kali ke Padang.

Tidak berlebihan jika dalam pikiran saya, Yixing tatakotanya mirip Batam atau Singapura. Segala ada pula. Kota Yixing dikelola di bawah kota Wuxi setingkat prefektur di selatan provinsi Jiangsu. Di hotel tempat menginap saya melihat foto teko tanah liat. Rupanya, kota ini memang rumah bagi teko-teko tersebut.

Tak hanya teko, tapi juga rumah bagi 42 etnis minoritas yang berjumlah sekitar 15.000 jiwa. Total penduduk di Yixing sejuta lebih. Yixing dibagi menjadi 5 kecamatan, 14 kota kecil, dan 2 divisi tingkat kotapraja. Pembagian tingkat kotapraja ini kemudian dibagi lagi menjadi 102 komunitas pemukiman dan 207 desa administratif.

Editor : Eriandi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini