Penari Muslimah di China Itu dari Xinjiang

×

Penari Muslimah di China Itu dari Xinjiang

Bagikan berita
Penari Muslimah di China Itu dari Xinjiang
Penari Muslimah di China Itu dari Xinjiang

Maka hampir tiap hari kami menyaksikan jemaah dari China di Medinah dan Makkah. Kaum ibunya berjilbab rapi. Kadang duduk malepok saja di halaman luar masjid. Mereka berjalan selalu berkelompok, yang tua-tua memegangi baju bagian belakang yang usia muda. Saya tak bisa mewawancarainya karena kendala bahasa.

Sekali waktu saya beriringan dengan sekelompok China sedang tawaf. Biati saya mendengar ia membaca lapaz-lapaz doa. Mereka benar-benar tawaf sesuai manasik. Berhenti di depan Hajar Aswad, menghadap dulu ke Ka'bah dan berdoa. Tak peduli seramai dan sesempit apapun orang. Semoga setelah ini muslim China makin ramai naik haji, sehingga jika mereka tercecer dari kelompok, tak panik lagi.

Tapi sekarang saya bukan di Mekkah, malainkan di China. Ketika hendak pergi dari restoran, masing-masing kami mengucapkan salam dan dijawab dengan santun oleh si penari.

Restoran Xinjiang Tatami juga ada di Beijing dan sejumlah kota lainnya di negara itu. Semoga saudara muslim di China baik-baik saja, tak ada lagi kabar buruk yang kita dengar.

Dan malam telah membentangkan sayapnya di Tianjin. Bergerak ke tepi sungai yang semarak. Sungai yang membelah kota itu, dihiasi pendaran cahaya. Inilah batang air besar. Namanya Hei He. Pusat kota ini ada di tepian sungai tersebut. Dan, menjadi kota terbesar ketiga di negara itu. Hei He, bermuara di Laut Kuning, melewati Beijing dan Tianjin. Panjangnya 1.329 Km. Di tepiannya kami berfoto di bawah pantulan cahaya lampu jalan, hotel, mobil dan lampu-lampu yang dipasang sepanjang sungai dan bawah jembatan. Sekejap saja kembali ke hotel. Dekat saja. Walau dekat kami menyaksikan banyak pelancong dan pesepeda. Di sini sepeda juga disewakan.

Masih terngiang ucapan penari tadi: “ kami baik-baik saja di China. Di sini.” .*

Editor : Rahmat
Bagikan

Berita Terkait
Terkini