Oleh Eriandi
Tulisan A Thousand Rivers City terpasang jelas di dinding sebuah bangunan pemerintahan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kalau diartikan kira-kira Kota Seribu Sungai.
Memang banyak sungai di Banjarmasin. Sebagain aktivitas masyarakatnya berada di sungai. Bahkan kehidupan sehari-harinya ada di sungai mulai mencucui, mandi dan mencari nafkah. Sehingga A Thousand Rivers City menjadi tagline Banjarmasin.
Ada empat sungai utama di Banjarmasin yakni Martapura. Sungai ini terpanjang di Kalimantan Selatan. Martapura panjang mencapai 600 kilometer. Sungai ini mengalir dari Kabupaten Banjar sebagai bagian hulunya dan Kota Banjarmasin sebagai bagian hilirnya hingga ke induknya Sungai Barito. Membelah kota Banjarmasin menjadi dua bagian. Sungai Martapura menjadi urat nadi kota, di mana aktivitas penduduk banyak terpusat di sekitarnya.
Kemudian Sungai Barito. Sungai Barito bermuara di Laut Jawa dan menjadi jalur utama bagi perdagangan dan transportasi di wilayah tersebut. Lalu Sungai Kuin yang memiliki nilai sejarah penting ini adalah tempat berdirinya Kesultanan Banjar. Sungai Kuin menyimpan banyak cerita masa lalu yang menjadi bagian dari identitas Banjarmasin.
Kemudian Sungai Alalak. Sungai ini terkenal dengan Pasar Terapung Lok Baintan, salah satu destinasi wisata ikonik di Banjarmasin yang menarik banyak pengunjung baik lokal maupun mancanegara.Selain itu, beberapa titik perumahan di Banjarmasin dekat dengan rawa-rawa. Bahkan mungkin dulu rawa-rawa. Ada beberapa permukiman yang halamannya di penuhi air.
“Benar, Banjarmasin banyak airnya,” kata Steven warga setempat saat berbincang-bincang.
Banjarmasin banyak air. Karena ada sungai yang membelah kota. Lalu banyaknya bandar di sisi jalan raya untuk mengalirkan air bermuara ke sungai.
Karena banyak air itu, terkadang Banjarmasin sering terendam banjir. Bahkan pada 2021 Banjarmasin mengalami banjir parah.
Editor : Eriandi
