Saat belajar di Universitas Mohammed V di Maroko, Nejjaoui memilih bahasa Mandarin sebagai jurusannya dan bahkan datang ke ibu kota Tiongkok, Beijing, sebagai siswa pertukaran.
“Setelah lulus, Nejjaoui bekerja di Ningxia sebagai penerjemah. Dia dan rekan-rekannya menerjemahkan banyak buku dan film berbahasa Mandarin ke dalam bahasa Arab untuk dipromosikan ke luar negeri,” tulis Xinhua lagi. Bagi gadis ini, China adalah rumah keduanya. Menurut dia China memerlukan film dan buku, sebagai dua alat yang jitu untuk berbicara keluar, demikian Feng Kaihua menulis du Xinhua.
Warga negara Maroko ini, salah satu bentuk kehadiran orang asing yang senang akan China. Lalu? Ngopi lagi ke Pondok hehehe…* Editor : Bambang Sulistyo