Yang saya tahu, cara mencari arah kiblat setiba di hotel, dibantu HP. Juga waktu-waktu shalat, HP lagi.
Kami pamit dari masjid tersebut dan dilepas oleh ustad dengan senang hati. Ia sudah diberitahu “kami dari Indonesia.” Begitulah, masjid kecil, sebagai sebuah simpul Islam di Beijing, telah dijaga dengan baik oleh komunitas Islam di sana dan dijadikan cagar budaya oleh pemerintah.Lalu ke jantung Beijing tempat anak-anak muda China cari angin, belanja dan membuat konten. Lapang. Panjang. Modern, tak kalah dibanding kota-kota di Eropa dan Amerika.**
Editor : Rahmat
