SINGGALANG - Penyelesaian infrastruktur konektivitas tahap 1 di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur membutuhkan dana tak kurang dari Rp13,8 triliun.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian, Rahman Arif menuturkan, anggaran sebesar itu untuk membiayai pembangunan lima klaster infrastruktur.
Rinciannya klaster pertama adalah pemenuhan sebagian kebutuhan pembangunan bandara IKN.
Sisi landasan panu atau Runway senilai Rp16 triliun. Kemudian klaster kedua pembangunan jalan bebas hambatan yaitu seksi 1A senilai Rp2,48 triliun.
Seksi 1B Rp3,38 triliun, seksi 5B Rp911 miliar, seksi 6a Rp5 miliar, dan seksi 6B Rp447 miliar.
Selanjutnya klaster ketiga peningkatan Jalan Lingkar sepaku tahap 2 sebesar Rp30 miliar, peningkatan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi tahap 2 Rp412 miliar, dan peningkatan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur tahap 2 Rp347 miliar.Klaster keempat meliputi pembangunan jalan di dalam kawasan inti, pusat pemerintahan yaitu Jalan feeder Rp226 miliar, Jalan Kawasan West Residence Rp633 miliar, Jalan Kawasan presin corore Rp715 miliar, Jalan Hankam dan lingkar sepaku Rp947 miliar, dan Jalan Kawasan hunian pekerja konstruksi Rp446 miliar.
Berikutnya klaster kelima pembangunan jalan seksi 6C menuju 1 Simpang 3 I. Dilanjutkan Jalan Sumbu Kebangsaan sesi Timur KPP Rp632 miliar.
Selain itu, pengawasan teknik peningkatan Jalan West Residence Jalan Lingkar Sepaku Jalan Pressing Core, dan Sumbu Tripaja Jalan Kawasan HPK, Jalan Kawasan Hankam dan Lingkar Sepaku 4 juga membutuhkan dana dengan total angka Rp21 miliar.
Terkait infrastruktur konektivitas di luar IKN, Rahman Arif memastikan Kementerian PUPR tetap akan menanganinya bisa melalui alokasi reguler ataupun impres jalan daerah.
Editor : RC 014Sumber : YouTube Kompascom Reporter on Location