SINGGALANG - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengungkap, bentuk perundungan yang terjadi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPSD), atau dokter residen.
"Perundungan di program tersebut sudah keterlaluan para korban mengalami perundungan secara fisik maupun mental mulai dari pelecehan seksual hingga pemerasan," kata Menkes dilansir dari YouTube Kompascom Reporter on Location, Rabu, 4 September 2024.
Hal ini dibeberkan Budi di Rumah Sakit Ngurah Denpasar Bali pada Senin 2 September 2024 lalu.
Menkes menegaskan, kebiasaan buruk di lingkungan pendidikan dokter tidak bisa dibenarkan, dan harus dihilangkan meski dengan alasan untuk membentuk karakter mental pada dokter.
Menurutnya, pendidikan profesi seperti polisi TNI, dan pilot juga melatih ketangguhan mental tetapi bukan dengan praktik perundungan.
Menkes pun tidak membenarkan jika perundungan dijadikan alasan untuk menciptakan tenaga-tenaga yang tangguh."Perundungan di PPDS sudah terjadi puluhan tahun dan tradisi ini terus mengakar sebab tidak ada komitmen dari pemangku kepentingan untuk menangani kasus tersebut dengan tuntas," katanya.
Menkes menambahkan, perundungan ini sudah puluhan tahun tidak pernah bisa diselesaikan secara tuntas karena memang kurang komitmen dari para stakeholder.
"Sebenarnya saya sendiri sejak pejabat. Ini kali ketiga saya meminta agar ini dihilangkan banyak profesi-profesi lain yang perlu tangguh. Kan perundangan ini selalu dibilang supaya tangguh, TNI, polisi juga apa kurang tangguh," katanya.
"Jadi tidak benar bahwa perundungan itu dipakai sebagai alasan untuk menciptakan tenaga-tenaga yang tangguh, dan perundangan ini kan sudah keterlaluan itu benar-benar dirundung secara fisik dan mental kemudian ada seksual juga," katanya.
Editor : RC 014Sumber : YouTube Kompascom Reporter on Location