Angin Kencang, Persiapan Peselancar Sumbar Terkendala

×

Angin Kencang, Persiapan Peselancar Sumbar Terkendala

Bagikan berita
Angin Kencang, Persiapan Peselancar Sumbar Terkendala
Angin Kencang, Persiapan Peselancar Sumbar Terkendala

ACEH BESAR - Ujian berat langsung dihadapi tm selancar Sumbar di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut. Betapa tidak, selain menghadapi tekanan dari pesaing, tim yang dipimpin langsung Ketua Umun PSOI Sumbar Harry Algamar tidak bisa melakukan persiapan. Pasalnya, arena pertandingan Pantai Babah Kuala Lhoknga Aceh Besar tidak bisa dimanfaatkan untuk latihan, karena cuaca berupa angin kencang melanda lokasi ini.

Tidak bisa maksimalnya, tim selancar Sumbar menggelar latihan di Pantai Babah Kuala Lhoknga juga dibenarkan Harry Algamar. "Kita tidak bisa maksimal melakukan latihan, Pantai Babah Kuala Lhoknga diterpa angin kencangnya. Anak-anak hanya bisa melihat di tepi pantai sambil menunggu angin stabil," kata Harry.

"Tujuan kita datang lebih awal agar bisa mengikuti latihan dan menyesuaikan diri dengan ombak dan pantai, namun sejak kedatangan 3 hari yang lalu, atlit tidak bisa melakukan latihan dengan baik. Kondisi ombak sangat susah karena angin kencang seperti badai sehingga arus sangat deras," terangnya.

Meski demikian, kata Harry, empat peselancar Sumbar; Dylan Wilcoxen dan Izrel Sababalat di kelompok putra serta Kya Jo Heuer dan Aura Zeflin di kelompok putri siap tampil maksimal dan mempersembahkan medali bagi kontingen Sumatera Barat.

Cabang selancar air ini akan mulai bertanding 10 september mendatang, namun timnya sengaja datang lebih awal agar bisa memiliki banyak waktu dan beradaptasi dengan alam.

Dikatakan Harry, Izrel akan turun di nomor Shortboard Putera dan Aura Zeflin di nomor Shortboard dan Longboard Puteri, Sementara Dylan Wilcoxen dan Kya Jo.

Dirinya juga menambahkan, tidak saja membawa peselancar ke banda aceh, PSOI sumbar juga membawa para orang tua dari peselancar tersebut sebagai penambah motivasi bagi para atlet, tidak itu saja, pihaknya juga mendirikan dapur umum yang nantinya bisa dimanfaatkan langsung oleh atlet dan rombongan lain dan tidak terlalu bergantung kepada konsumsi yang disiapkan oleh panitia. (*)

Editor : Bambang Sulistyo
Bagikan

Berita Terkait
Terkini