Untuk sarapan jangan khawatir. Banyak jajanan ada di dekat dermaga apung Jalan Pierre Tendean itu. Mulai dari khas Banjarmasin seperti mie habang, soto banjar dan lainnya.
Sepanjang perjalanan, tak akan bosan-bosannya menyaksikan pemandangan. Melihat aktivitas warga setempat.
Setelah satu jam perjalanan, sampan klotok sampai di Lok BAintan. Dari jauh bisa terlihat puluhan sampan kecil. Nah itulah pasar terapung.
Melihat klotok dari kejauhan, ramai-ramai sampan kecil itu mendekat. Lincah. Meliuk-liuk di sungai. Yang mengayuh, ternyata emak-emak semua. Lengkap dengan dagangan.
“Belilah ini bang. Ini buah khas Banjar. Beli bang…,” tawar seorang emak begitu sampan kecilnya merapat ke klotok.
Aksi si emak diikuti puluhan emak-emak pedagang yang lain. Aneka dagangan mereka tawarkan. Mulai dari kue, buah hingga ikan asin. Ada juga yang menjual oleh-oleh. Hebatlah emak-emak ini.
Barang dagangan yang dijual cukup terjangkau. Boleh ditawar, tapi jangan terlalu sadis.Plt Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Machli Riyadi menyebut pasar terapung menjadi salah satu kekhasan Banjarmasin.
Pasar Terapung adanya Sabtu dan Minggu. Kalau hari-hari biasa tidak ada. Pemko Banjarmasin memfasilitasi wisatawan untuk berangkat ke Pasar Terapung Lok Baintan.
Selain di sana, Pemko Banjarmasin juga menyiapkan pasar terapung di dekat dermaga apung pada Minggu pagi.
Editor : Eriandi
