“Hanya senang saja buat diri sendiri,” katanya tersenyum saat ditanya apa dampak bermedia sosial bagi usahanya.
Pesaing Membuat Usaha Lebih Maju
Bila di awal-awal usaha keripik balado hampir tak ada pesaing, kini menjamur usaha serupa yang menjadi kompetitor. Namun, bagi Christine Hakim, pesaing bukanlah musuh, melainkan dorongan untuk mempertahankan kualitas dan berusaha lebih baik lagi. Dalam hal menghadapi pesaing, ia tidak memegang prinsip banting harga. Sebaliknya, ia justru bangga dengan harga produknya yang lebih mahal karena yakin dengan kualitas rasa yang lebih enak dan unggul.
“Jangan takut dengan pesaing dan tidak boleh menjelekkan. Pesaing yang membuat usaha kita lebih maju. Justru dengan ada persaingan, saya bisa maju,” ujarnya.
Kepada mahasiswa, ia memberi tips untuk sukses. Di antaranya, jangan segan dan malu-malu dalam berusaha. Pekerjaan bukan hanya pegawai negeri, karena itu jangan takut dan gengsi untuk memulai usaha.Sementara itu, dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Pariwisata yang mendampingi mahasiswa ke CHIP, Dr.Elva Ronaning Roem, M.Si, mengatakan, ia sengaja memilih Christine Hakim sebagai tujuan kuliah lapangan kali ini karena Christine Hakim menjadi salah satu penggebrak kuliner, khususnya makanan ringan di Sumbar. Kunjungan tersebut akan menjadi pengetahuan bagi mahasiswa, terutama bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Christine Hakim hingga bisa eksis sampai saat ini. “Karena, industri kreatif banyak tergantung pada berbagai hal, tidak hanya pada modal saja,” ujarnya.
Kuliah lapangan tersebut diikuti oleh 11 mahasiswa dan satu dosen pengampu. Di akhir kegiatan, Christine Hakim mengajak berkeliling ke wahana-wahana di CHIP. Salah satunya yang baru dibuka, Wondergolf, pelopor sekaligus satu-satunya di Sumbar, yang mengusung konsep permainan golf bagi anak-anak dan keluarga dengan desain interior serupa dunia impian. (Melda Riani)
Editor : MELDA RIANI
