Randi mengatakan, dengan menggunakan mesin pencuci ubi model rotary, petani dapat memproduksi ubi jalar yang memenuhi standar kebersihan pasar, sehingga dapat membuka peluang untuk menjalin kemitraan dengan pedagang lokal, supermarket, atau restoran.
Selain itu, kata Randi, melalui kegiatan pengabdian ini juga diharapkan dapat menunjang Indikator Kinerja Utama (IKU) dari UNP melalui Program MBKM. Adapun anggota pengabdi ini, Arif Juliari Kusnanda, Yogi Dian Alfana dan mahasiswa, yaitu Maulana Ahmad Alfarizzi dan Ozy Sabril Dani.
"Melalui program MBKM, pengabdian ini dapat melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan. Mahasiswa dapat terlibat dalam berbagai kegiatan seperti pelatihan teknis kepada petani, pengumpulan data lapangan, evaluasi dampak sosial dan ekonomi, serta penyebarluasan informasi tentang penggunaan teknologi pertanian modern," ulasnya.
Sementara itu, Wali Nagari Koto Tinggi, Geginda mengapresiasi dengan kontribusi lembaga penelitian dan pengabdian dari UNP ini yang telah memberikan bantuan mesin pencuci ubi.Menurutnya, mesin pencuci ubi jalar model rotary yang telah diserahkan ini sangat membantu masyarakat dalam proses pencucian ubi jalar yang merupakan salah satu komoditas unggulan di Koto Tinggi.
"Kami juga berharap adanya kegiatan pengabdian masyarakat lanjutan di Nagari Koto Tinggi. Baik berupa pengolahan pasca panen dari ubi jalar menjadi tepung dan keripik maupun pengabdian berupa pembuatan pompa hidram," pungkasnya. (wy)
Editor : Rahmat
