ACEH - Namanya Muswar. Dia atlet binaraga Sumatera Barat. Memiliki nama panggung Iwand Samuray. Perjuangannya dalam menggeluti bodybuilding penuh perjuangan yang berat.
Banyak sudah yang dikorbankannya, bahkan dikabarkan sempat pula menggadaikan harta benda seperti perhiasan milik sang istri, mobil dan banyak lagi.
Berkat kesabaran sekaligus ketabahan Iwand -begitu dia disapa- bersama keluarganya itu akhirnya berbuah manis. Empat kali berturut-turut sabet medali emas di pesta multi olahraga prestasi terakbar di Indonesia !
Tampil pada PON XVIII 2012 di Provinsi Riau, Iwand Samuray turun pada kelas 70 Kg. Itu menjadi penampilan pertamanya di PON. Medali emas digenggamnya pada kelas 70 Kg itu.
Empat tahun berikutnya, tepatnya tahun 2016 kala PON XIX di Provinsi Jawa Barat diperhelatkan, Iwan naik kelas dari 70 Kg ke kelas 75 Kg.
Naik kelas ini, Iwand punya misi khusus sekaligus berat yakni ingin menaklukan 'Raja di Kelas 75 Kg' yang sudah lama dipegang atlet kelahiran Sumut, Syafrizaldi tapi kala itu membela Kontingen Jawa Timur.
"Saya bertekad akan mengalahkan atlet senior itu di PON nanti," begitu tekad Iwand kepada Singgalang waktu itu saat berbincang-bincang dengannya saat berlatih di salah satu gym di Kota Padang.
Misinya itu tentu amat berat. Predikat tak terkalahkan Syafrizaldi di berbagai iven nasional bahkan regional. Namun berkat tekad dan kegigihannya misi yang banyak orang bilang mission impossible itu akhirnya terpatahkan. Sang Raja Kelas 75 Kg, Syafrizaldi itu pun tumbang di tangan Iwand Samuray. Dari sini-lah Iwand berlipat-lipat motivasinya. Tekad untuk mengikuti jejak Sang Raja 75 Kg milik Syafrizaldi pun diusungnya.
Tiba-lah perhelatan pesta multi olahraga prestasi atau PON XX 2021 (semestinya 2000 tapi ada Covid-19) di provinsi paling timur Indonesia, Papua.
Iwand tetap turun di kelas 75 Kg. Misi mempertahankan medali emas pun diusungnya. Alhamdulillah, misi pun sukses. Iwan masih yang perkasa.
Dua kali berturut-turut menjadi Raja Kelas 75 Kg, tentu kubu lawan dari berbagai provinsi akan mencoba mengalahkan sang jawara senior ini.
Iwand tentu sadar akan hal itu, sama kala dirinya ingin menumbangkan Syafrizaldi. Dirinya tak mau menyerah begitu saja. Berlatih, berlatih dan mengasah otot pun tak dihentikan Iwand walau dengan segala keterbatasannya.
PON XXI Aceh-Sumut 2024 pun tiba. Bertanding di Four Points Hotel, Sheraton, Medan, Sumatera Utara, pada Rabu (11/9) Iwand pun tampil pede. Setelah memeragakan otot trisep dan bised-nya maka tinggalah tiga atlet yang melaju ke grand final yakni Iwand Samuray asal Sumbar, binaraga asal Bali Alfian dan satu lagi binaraga asal Sulawesi Selatan.
Setelah itu hanya menyisakan Iwand dan Alfian di partai perebutan medali emas. Peragaan otot demi otot pun dilakoni kedua binaragawan.
Keputusan juri bersama wasit, Iwand Samuray pun dinobatkan sebagai pemenang. Otomatis medali emas menjadi milik pemilik Gym Samuray yang berlokasi di Jalan S. Parman, Kota Padang itu.
Iwand pun cetak hattrick medali emas di kelas 75 Kg dan satu medali emas di kelas 70 Kg.
"Alhamdulillah. Semua ini berkat kerja keras dan pengorbanan saya bersama keluarga selama ini. Terima kasih semuanya," kata Iwand dengan tutur katanya terserak.
Iwand pun menambahkan, dirinya sangat bersyukur sekali kembali bisa menyumbangkan medali emas keempat secara beruntun. "Ya, sekali lagi Alhamdulillah, saya bisa menyumbangkan medali keempat di PON secara beruntun untuk daerah saya, Sumatera Barat yang saya cintai ini," tutur Iwand terbata.
Walau dirinya sempat ditawarkan oleh Provinsi Jawa Timur dengan tawaran yang sangat luar biasa. "Betul sekali, sebelum ini saya mendapat tawaran yang sangat menggiurkan dari Jatim. Namun dirinya saya sangat berat untuk meninggalkan tanah kelahiran saya ini. I love Sumbar," ungkapnya. (D2)
IWAND SAMURAY, Pencetak Emas Quatrick PON yang Mencintai Ranah Minang
Berita Terkait