Tambika Pariaman, Yang Viral dan Tetap Mengutamakan Rasa dan Layanan

×

Tambika Pariaman, Yang Viral dan Tetap Mengutamakan Rasa dan Layanan

Bagikan berita
Kuliah lapangan komunikasi pariwisata mahasiswa dan dosen pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Andalas Padang, Kamis (19/9). (ist)
Kuliah lapangan komunikasi pariwisata mahasiswa dan dosen pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Andalas Padang, Kamis (19/9). (ist)

PARIAMAN - Membuka usaha kuliner dengan menu yang tidak biasa di lidah masyarakat lokal butuh sebuah keberanian dan ide-ide kreatif. Namun, Amirul Ikhsan (48) dan istrinya Kartini berhasil melakukannya. Di daerah yang menjadi salah satu syurganya kuliner lezat di Sumatera Barat terutama olahan seafood, yakni Pariaman, mereka berani membuka olahan bebek sebagai menu utama di restorannya ‘Tambika Bebek Kaliang’ Parit Malintang dan ‘Tambika’ Pariaman.

Pernah viral karena banyak diulas oleh food vlogger, Tambika sempat kewalahan menghadapi ‘serbuan’ pengunjung. Tapi, mereka berhasil melewati masa ‘kejutan’ tersebut dengan memperbaiki kekurangan dan mendengar keluhan serta masukan dari pembeli. Karena tak jarang ditemukan usaha kuliner yang ramainya hanya saat viral saja, setelah itu sepi karena ekspektasi yang jauh dari yang diharapkan customer, terutama terkait kualitas rasa dan durasi penyajian.

Sebaliknya, Tambika membuktikan konsistensi dalam rasa dan pelayanan sehingga masih bertahan diserbu pembeli sampai saat ini. Sang koki utama, Kartini, juga telah membuat standar rasa bagi koki yang membantunya di restonya di Pariaman dan di Parit Malintang yang dikelola adiknya. Kartini sendiri telah melakukan puluhan kali trial and error sampai mendapatkan rasa yang diinginkan, sesuai dengan lidah masyarakat Pariaman dan Sumbar pada umumnya. Seperti Bebek Kaliang yang pada dasarnya merupakan adopsi dari bebek bumbu hitam Madura, tapi disesuaikan dengan lidah masyarakat setempat.

Kalau bebek hitam kan aromanya sangat strong dan rasanya kuat dan pedas, tapi di kita itu dimodifikasi agar aroma dan rasanya lebih soft. Beberapa bahan juga diganti dengan yang biasa dipakai masyarakat di sini,” jelas Kartini kepada sejumlah mahasiswa dan dosen Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Andalas Padang yang melakukan kuliah lapangan, Kamis (19/9) di Tambika Pariaman.

Kuliah lapangan tersebut diikuti sepuluh mahasiswa yang mengambil kelas Komunikasi Pariwisata didampingi dua orang dosen pengampu, yaitu Dr.Elva Ronaning Roem, MSi dan Dr.Sarmiati, MSi. Elva Ronaning Roem pada kesempatan itu mengatakan, kunjungan ke Tambika dalam rangka kuliah lapangan untuk mengetahui bagaimana konsep dan sistem pelayanan yang dilakukan.

“Selain itu, kami juga ingin tahu bagaimana konsep pemasaran yang dilakukan oleh Tambika sehingga bisa menjadi viral dan tetap bertahan ramai sampai sekarang, apakah lewat medsos, dari mulut ke mulut atau bagaimana?” katanya.

Dari Rumah Makan Padang ke Restoran Gami

Diceritakan Ikhsan, awal mula mereka membuka restoran Tambika adalah saat usaha kuliner keluarga bernama Rumah Makan Air Tanang di Jawi-jawi Pariaman dengan konsep rumah makan Padang mulai meredup saat pandemi Covid-19. Padahal, usaha itu sudah berdiri selama sekitar 13 tahun dirintis oleh orang tua Kartini. Masyarakat saat itu lebih banyak beralih ke nasi ampera yang harganya lebih murah.

Ikhsan dan istrinya yang sebelumnya merantau ke Jakarta dan pulang kampung di tahun 2017, kemudian menambah beberapa menu baru, yaitu bebek. Namun, karena tidak terlalu berkembang, mereka mengubah konsep dari rumah makan Padang menjadi restoran konsep gami atau mengutamakan sambal serta menu bakar-bakar. Konsep bangunan juga dibuat model terbuka dengan lebih banyak saung. Sementara, menu utama yang menjadi andalan adalah berbagai varian menu bebek tanpa menghilangkan sama sekali menu-menu sebelumnya. Diberi nama Tambika karena menggunakan piring dari tambika (alat masak dari tanah liat, red) sebagai pengganti hotplate.

Menyadari kekuatan media sosial saat ini, launching Tambika Bebek Kaliang di Parik Malintang pada Juli 2022 dilakukan dengan melibatkan food vlogger. Beberapa food vlogger yang menjadi langganan juga berkontribusi dalam mempromosikan tempat usaha tersebut. Berhasil di satu lokasi, Tambika lalu membuka cabang di Koto Mandakek, Kota Pariaman pada Februari 2023.

Editor : MELDA RIANI
Bagikan

Berita Terkait
Terkini