Tim ini juga didampingi oleh Sri Benti Etika, M.Si. (Dosen Departemen Kimia UNP) dan dibantu oleh Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Departemen Kimia, yaitu Herawati Desi Putri, Willy Drya Puspa, S.Si., Fitri Yuranda, M.Si., dan Silvi Veronita, M.Si. beserta empat orang mahasiswa Departemen Kimia UNP. Jon Efendi juga mengatakan, inovasi yang mereka bawa ke Desa Simpang sangat efisien dalam waktu produksi dan juga kualitas produk yang dihasilkan. "Inovasi ini sangat membantu masyarakat pembuat minyak kelapa yang biasanya membutuhkan waktu yang sangat lama dalam produksinya," katanya. Selain minyak kelapa, blondo yang dihasilkan dari pembuatan minyak kelapa juga sangat berpotensi untuk dijadikan usaha masyarakat, karena nilai gizinya yang sangat bagus. "Setidaknya ada tiga permasalahan dalam proses produksi yang biasa dilakukan oleh masyarakat," ungkap Dr. Jon.
Atasi tiga masalah Pertama, pembuatan minyak kelapa tradisional dengan pemanasan dan memerlukan waktu, sehingga memerlukan banyak bahan bakar. Penggunaan kayu bakar yang banyak akan berpotensi menimbulkan pencemaran udara dan eksploitasi hutan secara berlebihan.
Editor :
yuni
