Dengan mengunjungi IIBF, masyarakat dapat mengikuti diskusi, talkshow, seminar, peluncuran buku, temupenulis, dan sesi tanda tangan penulis favoritnya.
Ada pula program yang bisa diikuti anak-anak, diantaranya wisata literasi, mendongeng, readaloud, storytelling, dan lomba mewarnai.
Sedangkan program untuk profesional ada Indonesia Rights Fair (IRF), Story Market: Book to Screen,Pasar Kreatif, Editor Clinic, Illustrator Clinic, dan Networking.
"IRF merupakan ajang transaksi hak cipta yang diikuti 50 penerbit dari Indonesia dan mancanegara," ujarnya. Ada beberapa negara yang terlibat, dintaranya Malaysia, Korea, Jepang, India, Cina, Thailand, Filipina, Afrika Selatan, Turki, Singapura, Taiwan, dan Pakistan.
Melalui IRF, penerbit-penerbit akan saling mencari buku-buku potensial untukditerbitkan di negaranya masing-masing.
Selain itu ada pula program baru, Story Market. Program ini bukan saja pertama kali diselenggarakandi IIBF, tetapi juga di Indonesia. Story Market merupakan jejaring antar wahana hak cipta, yakni ajanguntuk penerbit, studio, platform konten web, serta para pemegang hak kekayaan intelektual bertemu dengan para buyer dari kalangan production house (PH), produser, penyedia layananstreaming (over-the-top/OTT) dan lain-lain.Kegiatan untuk para professional lainnya adalah Pasar Kreatif yang menghadirkan komunitas olustrator, bursa ilustrasi, dan pameran ilustrasi.
Wedha menambahkan, selama IIBF berlangsung akan ada dinding ilustrasi sepanjang 20 meter yang memajang gambar-gambar dari illustrator profesional maupun amatir.
Melalui dinding ilustrasi ini, para calon pembeli atau pengguna ilustrasi dari berbagai industri kreatif yang hadir di IIBF dapat langsung menghubungi
para illustrator yang karyanya dipajang di dinding ilustrasi.
Editor : Rahmat