"Mengatasi masalah ini, biasanya peternak ikan membeli mesin pembuat pelet. Tapi karena harganya cukup tinggi, hanya peternak ikan berskala besar yang mampu membelinya. Dengan dasar itu, Departemen Teknik Mesin UNP membuat sebuah inovasi yang dinamai Mesin Pellet Maker Four Roller System," jelas Bulkia didampingi anggotanya, Cici Andriani dan Jasman.
Dia juga meyakini, dengan adanya mesin ini permasalahan peternak ikan dalam hal pengadaan pelet bisa teratasi. Selain juga mereka bisa lebih mandiri dan mampu meningkatkan ekonomi.
Bulkia menjelaskan, mesin Pellet Maker Four Roller System dirancang khusus untuk memproduksi pakan ikan dengan efektif, karena dengan menggunakan sistem empat roller dapat memproduksi pelet dengan optimal.
"Kami berharap aplikasi teknologi tepat guna dalam pembuatan pelet ini bisa membuat peternak ikan lebih mandiri. Apalagi untuk ketersediaan bahan baku untuk membuat pelet banyak tersedia, seperti dedak, ampas tahu, tepung ikan dan jagung.
Menurutnya, dampak lain dari hadirnya mesin ini juga memberikan lapangan kerja baru dalam hal operasional, perawatan mesin, pengumpul bahan baku, hingga distribusi pakan ternak.
"Secara keseluruhan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat memberikan peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya.Pada kesempatan itu, tim pengabdian masyarakat Departemen Teknik Mesin UNP juga memberi wawasan kepada masyarakat terkait penggunaan mesin dan perawatannya.
Atas penyerahan dua mesin itu, Wali Nagari Asam Kamba, Syafrudin mengucapkan terima kasih. Menurutnya, mesin-mesin seperti ini sangat dibutuhkan oleh warga, terutama bagi petani dan peternak berskala kecil.
"Semoga mesin yang diberikan Departemen Teknik Mesin UNP ini bisa bermanfaat dan lebih mengoptimalkan pekerjaan masyarakat petani dan peternak di Asam Kamba," pungkasnya. (wy)
Editor : Rahmat
