Sekitar 80-85 Persen Remaja di Indonesia Terpapar Seks Bebas

×

Sekitar 80-85 Persen Remaja di Indonesia Terpapar Seks Bebas

Bagikan berita
Sekitar 80-85 Persen Remaja di Indonesia Terpapar Seks Bebas
Sekitar 80-85 Persen Remaja di Indonesia Terpapar Seks Bebas

Padang - Sekitar 80-85 persen remaja baik di desa maupun di kota telah terpapar seks bebas, dengan melakukan berbagai aktivitas terlarang bersama pasangan masing-masing.

Hal itu diungkapkan Dr Aladin SpOG, seusai terpilih menjadi Ketua Pengurus Daerah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumatera Barat (Sumbar) 2024-2028 pada musyawarah daerah (musda) ke XIII PKBI Sumbar di Hotel Rangkayo Basa, Padang, Sabtu (28/9).

Ia mengatakan, data tersebut masih data tahun 2016 dan diprediksi angkanya makin tinggi, mengingat makin banyaknya kasus hamil di luar nikah anak di bawah umur sampai 2024. Ia sendiri mengaku sering menangani remaja hamil di luar nikah yang dibuang oleh keluarganya.

"Korbannya rata-rata perempuan, karena mereka yang harus menanggung akibat hubungan terlarang tersebut. Mereka dikeluarkan dari sekolah, ada yang dinikahkan siri, lalu dibuang oleh keluarganya. Dia luntang lantung dan diserahkan pada PKBI, karena Dinas Sosial sendiri tak punya pos keuangan untuk kasus ini," katanya di sela-sela acara.

Celakanya, dalam beberapa kasus ada remaja putri yang sudah kecanduan seks bebas, telah berulang kali aborsi, sehingga dapat membahayakan nyawanya. Media sosial menurutnya telah menyumbang banyak terjadinya seks bebas di kalangan remaja.

"Seks bebas jangan diartikan hanya hubungan suami istri saja, namun menyentuh, mencium, dan perbuatan lainnya juga masuk kategori seks bebas. Mereka yang berpacaran rata-rata sudah melakukan seks bebas," ungkapnya.

PKBI juga terus meningkatkan upaya-upaya pencegahan penyakit menular terutama HIV/AIDS, di mana kasusnya setiap tahun terus meningkat. PKBI terus mencoba menjangkau komunitas pekerja seks perempuan dan mencoba mendeteksi apakah ada yang terjangkit.

"Kita sudah temukan 49 kasus dan kita telah usahakan memberikan layanan bagi mereka, agar menerima obat-obatan," ungkapnya.

PKBI akan terus meningkatkan kesadaran para remaja, akan hak-hak reproduksinya. Edukasi harus terus dilakukan, sehingga mereka paham akan semua risiko yang akan mereka terima, jika bergonta ganti pasangan.

Editor : Eriandi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini