JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan rencana pembatasan BBM bersubsidi batal diterapkan 1 Oktober.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengakui konsumsi BBM Pertalite hingga akhir tahun cukup mengkhawatirkan.
"Waktu di DPR beberapa itu, kan cukup mengkhawatirkan. Tapi tetap pemerintah kuncinya dan pemerintah tetap menjamin angka kebutuhan masyarakat terpenuhi, sesuai dengan kebutuhannya. Nanti kuncinya nanti sesuai dengan kebutuhannya," kata Agus di Kementerian ESDM, Jakarta.
Sementara itu ketika ditanya perihal wacana pemerintahan Prabowo Subianto yang akan mengubah skema penyaluran subsidi energi menjadi uang tunai, Agus juga tidak menampik hal tersebut."Targetnya sama, targetnya adalah idealnya subsidi adalah kepada orang langsung untuk meningkatkan daya belinya," katanya.
Selanjutnya, Agus juga menyebutkan hal ini belum dibicarakan dengan tim transisi. Sebab menurutnya, target yang akan disasar pun sama. "Belum, tapi itu kan sama. Jadi dibicarain, nggak bicarain kan memang targetnya sama. Targetnya kesana, pemerintah sekarang targetnya juga ke sana," pungkas Agus.
Sementara, Kementerian ESDM mengaku masih melakukan pendalaman soal mekanisme pembatasan penyaluran BBM subsidi agar lebih tepat sasaran. (*)
Editor : EriandiSumber : okezone