By: Yondrival
Waktu masih rajin meramaikan bangku tribun atau pinggir lapangan sepakbola, penulis sering mendengar pameo “main sore” meluncur dari mulut para penonton. Iko alah main sore ko mah (ini sudah main sore nih) begitu umpat penonton mengomentari apa yang terjadi di lapangan. Tak peduli pertandingan berlangsung pagi atau malam hari namun pameo yang digunakan tetap main sore.
Sepertinya penggunaan kata sore adalah untuk menegaskan praktek permainan tak beretika itu sering terjadi mendekati pluit panjang. Kala itu permainan mulai menjauh dari prinsip fair play.
Pemain tak lagi mengedepankan sikap menghormati dan menjunjung tinggi sportivitas. Kibaran bendera hakim garis dan pluit wasit semakin rapat karena sebentar-sebentar ada saja pemain yang terjilapak atau terkongkang dan bahkan ada yang meringis menahan sakit kemudian ditandu keluar lapangan.
Kalau bola tak bisa direbut, lawan harus kandas. Kira-kira begitulah prinsip yang dianut. Sliding dan tackle sudah jauh dari norma, telah berobah menjadi tungkai menungkai serta ganjal mengganjal. Rasa-rasa mau kalah dalam body crash, sikut-menyikut dan tarik-tarik menarik baju jadi senjata.
Pokoknya lawan harus gagal menggiring bola. Soal wasit akan melihat dan menghukum itu soal nanti. Mau kena kartu kuning bahkan merah sekalipun sudahlah. Toh permainan tak berapa lama lagi akan berakhir.
Main sore tak selalu dimulai oleh tim yang ketinggalan skor. Ada kalanya berawal dari tim yang sedang menang karena tak rela skor jadi imbang apalagi harus kalah.Sepanjang wasit bersikap netral dan tegas biasanya permainan masih bisa dikendalikan dan berakhir normal meski sudah tidak enak ditonton.
Namun tak jarang kita menyaksikan sebuah ironi justru wasit ikut pula menangguk di air keruh. Mungkin sang wasit sudah terima order atau karena sebab lainnya. Kalau sudah begini sering permainan berakhir dengan sebuah tragedi. Macam-macam kejadiannya, mulai perkelahian antar pemain, wasit dikeroyok pemain, tim official meradang masuk lapangan sampai dengan cakak banyak atau tawuran antar supporter.
Beberapa waktu lalu wasit PON Eko Agus Sugih Harto dibogem oleh pemain Sulteng M Rizki. Lebih dari seminggu potongan vidio Wasit terjengkang KO itu viral di medsos. Menurut rilis media kejadian memalukan tersebut diduga terjadi karena keberpihakan wasit. Ketum PSSI Eric Tohir berjanji mengusut tuntas kasus tersebut.
Editor : Rahmat