Tim Pengabdian UNP Rancang Mesin Pengolahan Air Tanah di Nagari Koto Tinggi

"Musholla ini mengalami relokasi akibat tepat di bawah aliran listrik atau menara transmisi yang bertegangan tinggi hingga 1.300 KV, sehingga mushalla baru ini belum memiliki bak penampungan air untuk berwudhu. Lokasi mushalla juga memudahkan masyarakat memanfaatkan mesin ini," ulasnya.

Selain itu, Randi mengatakan, dengan adanya kegiatan ini juga mahasiswa dapat terlibat dalam berbagai kegiatan seperti perancangan dan pembuatan mesin pengolahan air, pelatihan, pengumpulan data lapangan serta penyebarluasan informasi tentang perawatan mesin pengolahan air bagi mitra.

"Selain itu, kegiatan pengabdian ini juga dapat di-rekognisi ke dalam program pembelajaran mata kuliah Elemen Mesin serta Hidrolik dan Pneumatik," tambah dosen muda dari Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) UNP ini.

Randi berharap mesin ini dapat dimanfaatkan mitra di Nagari Koto Tinggi. Menurutnya, penggunaan mesin pengolah air ini memiliki keuntungan menggunakan bahan-bahan penyaring yang murah dan mudah ditemukan oleh mitra.

"Mesin ini juga akan membantu masyarakat mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi," ulasnya.

Dengan pengadaan mesin ini, Kepala Jorong Sungai Sariak, Joni Wandri menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan pengabdian dengan pembuatan mesin pengolahan air bersih ini.

"Kami sampaikan terima kasih kepada tim pengabdian masyarakat dari UNP dan Direktorat Riset, Teknologi, Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Air bersih adalah salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, dan dengan adanya alat ini, alhamdulillah dapat mengurangi permasalahan terkait akses air bersih," kata Joni.

Dia juga berharap kedepannya lebih banyak lagi inovasi yang dapat membantu masyarakat di Jorong Sungai Sariak.