Kalau mau warisan atau kerennya _legacy_, mungkin kita harus mulai dengan memperbaiki sistem, bukan membangun kota baru di tengah hutan. Dan jika benar-benar ingin membersihkan premanisme, baik di jalanan maupun di politik, Indonesia butuh lebih dari sekadar proyek ambisius.
Kita butuh keberanian untuk mengakui kesalahan, transparansi dalam setiap keputusan, dan yang terpenting, kita butuh pemimpin yang berani bertindak —bukan yang sekadar pandai cuci tangan.
(Catatan Cak AT Ahmadie Thaha - 06.10.2024) Editor : Rahmat