Oleh: Muhammad Bayu Vesky
Ketika seseorang tiba di puncak kekuasaan, hari yang sama ia mulai sendiri. Tapi, tidak dengan Prabowo. Ia diantarkan ke posisi itu oleh rakyat.
Kepada Prabowo, hari demi hari harapan mengalir terus. Pada 20 Oktober, Prabowo akan dilantik bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, simbol anak muda Indonesia. Saat Pilpres, Prabowo-Gibran menang telak 58,58 persen.
Prioritas Prabowo, adalah kesejahteraan rakyat. Rakyat yang paling lemah dan paling miskin, harus dibantu secepat mungkin. Masyarakat Indonesia tak boleh kelaparan. Terutama para anak muda yang nantinya menjadi generasi penerus.
Bagi Prabowo, kesejahteraan masyarakat menjadi bagian dari pertahanan nasional. Pemerintahannya ke depan ingin mewujudkan pertahanan keamanan rakyat semesta. Tentu juga komitmen pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 8 persen. Prabowo serius soal ini.
Prabowo Subianto menjadi Presiden Republik Indonesia ke-8, menggantikan Presiden Joko Widodo. Akan halnya Jokowi, adalah presiden yang tumbuh dari bawah.
Ia datang dengan bahasa kita-kita. Bahasa bersahaja, tapi kerjanya, jangan ditanya. Sampai Agustus kemarin, Presiden Jokowi berhasil membangun 366 ribu kilometer jalan desa dan 1,9 juta meter jembatan desa.Tidak hanya itu, Jokowi juga membangun 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi.
Jokowi membangun kepercayaan diri yang kuat. Bekerja maksimal, seperti rakyatnya bekerja. Tentu juga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kisahnya bermula dengan ide agar terjadi pemerataan pembangunan. Lokasi IKN sekarang ada di titik tengah, dengan demikian Indonesia, bukan Jawa saja.
Editor : Rahmat